BERITA

Debat Pilpres 2019, Ini Pandangan Timses Kedua Kandidat Terkait Energi

""Indonesia sama sekali belum ada wacana untuk bertransisi dari ketergantungan kita terhadap batu bara maupun migas.""

Debat Pilpres 2019, Ini Pandangan Timses Kedua Kandidat Terkait Energi
Ilustrasi (foto: Antara)

KBR, Jakarta- Wakil ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding mengatakan, penggunaan energi terbarukan   akan menjadi fokus dari Jokowi saat berbicara mengenai energi. Pada debat kedua, Minggu (17/02/19) energi akan menjadi salah satu topik.

"Itu akan menjadi salah satu fokusnya pak Jokowi. Bagaimana energi yang renewable itu bisa kita manfaatkan secara baik. Potensi yang besar di tempat kita juga luar biasa. Disamping itu dengan teknologi yang ada itu akan bisa meningkatkan utility-nya dan fungsinya," kata Karding pada KBR, Rabu (13/2/2019).


Karding mencontohkan, akan memfokuskan pada penggunaan energi terbarukan seperti geothermal dan energi matahari. Kata dia, nantinya akan ada regulasi yang dibuat untuk mengatur penggunaan energi terbarukan tersebut.


"Misalnya ya penggunaan geothermal, kemudian listrik yang dari matahari, dan sebagainya, yaitu mulai didorong kan. Seluruh industri misalnya kedepan didorong untuk menggunakan energi-energi ke sana. Nanti akan ada peraturan-peraturan yang didorong untuk orang fokus ke sana," ujar dia.


Sementara itu Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mengatakan, Prabowo akan melakukan swasembada energi untuk mengatasi masalah ketergantungan energi di Indonesia.


"Pak Prabowo sudah menyampaikan soal swasembada energi. Swasembada energi ini berarti Indonesia harus mampu menghasilkan energi sendiri tanpa tergantung negara lain. Dan ini sudah dipikirkan dari 15 tahun lalu oleh pak Prabowo," kata Andre pada KBR, Rabu (13/2/2019).


Andre mengatakan, program swasembada energi tersebut akan dilakukan dengan merevitalisasi hutan yang rusak dengan menanan pohon aren. Kata dia, penanaman pohon aren akan melibatkan masyarakat dan dilakukan dengan tumpangsari.


"Pohon aren ini nanti akan menghasilkan selain nira juga biodiesel ya, yang bisa dipakai untuk bbm motor, mobil, kapal terbang, dan kapal laut," imbuhnya.


Andre ,menambahkan, fokus utama untuk masalah ketergantungan energi masih mengandalkan pemanfaatan biodiesel. Selain dari pohon aren, akan dimaksimalkan juga  pemanfaatan sawit


"Itulah yang akan dilakukan pak Prabowo dalam masalah ini. Selain pohon aren tentu  kita juga punya sawit ya. Bagaimana sawit kita bisa kita hasilkan biodiesel. Jadi Indonesia akan menjadi negara super power di bidang energi nantinya ke depan," kata dia.


Direktur Eksekutif Institute For Essential Service dan Reform (IESR), Fabby Tumiwa mendorong calon presiden mempertimbangkan kondisi dan tantangan energi pada lima tahun mendatang. Ia menjelaskan kondisi eksternal pada sektor energi.

"Produksi batubara kita di ekspor ke Cina, India , Thailand, Korea, Filipin. Pasar batubara harus dipertimbangkan saat ini dan lima tahun ke depan. Kedua, gas alam kita 50% ekspor. Minyak kita lebih dari 800 barel perhari, itu kita impor, baik minyak mentah maupun produk BBM," tutur Fabby di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (13/2/2019).


Sebelumnya  Koalisi Masyarakat Sipil #BersihkanIndonesia yang tergabung dari 35 organisasi yang bergerak di bidang lingkungan, energi bersih, maupun anti korupsi dan hak-hak masyarakat, mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melihat agenda energi bersih dan terbarukan diangkat dalam masa kampanye pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.


Juru Bicara Indonesia Cerah, Aditiani Putri  mendorong KPU  memasukan empat daftar pertanyaan yang diberikan oleh koalisi #BersihkanIndonesia.  


"Pertama adalah kami ingin melihat apa kira-kira strategi yang akan diajukan masing-masing kubu untuk melepaskan Indonesia dari ketergantungan energi fosil. Di Indonesia sama sekali belum ada wacana untuk bertransisi dari ketergantungan kita terhadap batu bara maupun migas. Sementara kita semua selalu meyakini akan selalu ada krisis energi karena kita meyakini ini adalah sumber yang akan habis di masa depan. Dan kita selalu melihat bagaimana sumber sumber ini yang tergantung harga internasional yang naik turun selalu menyebabkan beban fiskal ke negara kita. Kita mau lihat kira-kira apa strategi yang akan diajukan masing masing capres untuk mengatasi masalah tersebut," kata Juru Bicara Indonesia Cerah, Aditiani Putri di Kantor KPU RI, Senin, (11/02/2019).


Koalisi #BersihkanIndonesia ingin melihat bagaimana kedua pasangan calon membuat strategi  energi terbarukan.

"Ada tidak inovasi untuk benar-benar mempercepat pengembangan energi terbarukan. Masih begitu banyak pertanyaan dan hambatan yang dihadapi oleh energi terbarukan Indonesia sampai saat ini. Kita jauh ketingggalan dibanding negara-negara tetangga kita di ASEAN sekalipun," ujarnya.

Editor: Rony Sitanggang

  • energi terbarukan
  • Pilpres 2019
  • Jokowi-Maruf Amin
  • Prabowo-Sandiaga

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!