BERITA

JK Ingin Ubah Sistem Devisa, KSSK Pastikan Tak Akan Terjadi

JK Ingin Ubah Sistem Devisa, KSSK Pastikan Tak Akan Terjadi
Ilustrasi


KBR, Jakarta- Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan pemerintah tak akan mengubah rezim devisa bebas menjadi tidak bebas, seperti yang sempat diwacanakan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Agus mengatakan, wacana mengubah rezim devisa bahkan tak dibicarakan dalam pertemuan triwulanan Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KSSK).

Agus berkata, pemerintah akan tetap mengikuti amanat undang-undang, dengan menjalankan rezim devisa bebas

"Apakah dalam KSSK dibahas untuk mengubah sistem devisa? Dalam rapat KSSK ini tidak dibahas perihal perubahan sistem devisa, dan kami juga menegaskan kami tidak ada rencana untuk mengubah sistem devisa. Jadi kami masih akan menjalankan apa yang sudah dilakukan, atau didukung oleh undang-undang, sistem devisa bebas," kata Agus di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (03/02/17).


Adapun pertimbangan Kementerian Keuangan, mengubah rezim devisa menjadi tidak bebas terlalu berisiko.

Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara mengatakan, mengubahan rezim itu akan membuat pasar menjadi ragu menyimpan dananya di Indonesia. Padahal, kata Suahasil, Indonesia masih sangat membutuhkan utang dari pasar sebagai pembiayaan negara.

Kata dia, pemerintah sudah sangat dekat dengan pasar, dalam hal pembiayaan. Sehingga, apabila saat pasar ragu pada pemerintah, berarti sumber pembiayaan pasarnya juga akan berkurang, dan pemerintah harus menjual dengan harga yang lebih mahal.

Mengubah rezim menjadi devisa tidak bebas juga dinilai akan sangat merugikan keuangan negara. Pasalnya, sistem devisa bebas turut membantu Indonesia berada pada fundamental ekonominya. Selain itu, negara juga tidak boleh membatasi aliran dana yang keluar atau masuk Indonesia, karena menyangkut kepercayaan pasar. 

Pada Oktober lalu Wapres Jusuf Kalla  mewacanakan penghentian devisa bebas. Perubahan sejumlah beleid itu demi   ketahanan ekonomi nasional.

 

Editor: Rony Sitanggang

  • Wakil presiden Jusuf Kalla
  • Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!