BERITA

Izin Baru Semen Indonesia, Ganjar: Sudah Lapor Presiden

""Saya hanya melaporkan saja kewajiban saya mulai dari awal dan beberapa menteri kita tembusi soal itu,""

Ninik Yuniati

Izin Baru Semen Indonesia, Ganjar: Sudah Lapor Presiden
Ilustrasi: Aksi warga menolak pabrik Semen Indonesia di pegunungan karst Kendeng, Rembang, Jateng. (Foto: Omah Kendeng)


KBR, Jakarta- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan sudah melaporkan  Izin Lingkungan Baru PT Semen  Indonesia kepada Presiden Joko Widodo. Ganjar mengklaim terbitnya izin lingkungan tersebut sudah melalui prosedur.

Ganjar berdalih telah mengundang pihak yang kontra dalam sidang penilaian Amdal, meski tidak diwajibkan dalam aturan.

"Udah saya, diskresi sebelum melakukan itu, dan sesudah melakukan itu, kita lakukan semuanya. kalau itu diantar by hand hari ini. (Respon Presiden?) Saya hanya melaporkan saja kewajiban saya mulai dari awal dan beberapa menteri kita tembusi soal itu," kata Ganjar di kompleks Istana, Selasa (28/2/2017).


Ganjar Pranowo menambahkan, saat ini PT Semen Indonesia belum beroperasi dan masih mengurus izin usaha penambangan (IUP). Kata dia, pertengahan tahun ini PT Semen akan menggelar uji coba.


"Belum (beroperasi), ini belum apa-apa lho, baru mau uji coba aja, tadi bu Menteri (BUMN) aja itu baru mau uji coba itu Juni atau Juli, sekarang kami lagi sosialisasi di sana," ujar Ganjar.


Ganjar mengklaim sebanyak 7 ribu warga setempat memberikan dukungan  keberadaan pabrik semen.


"Sekarang kami lagi sosialisasi di sana, di masyarakat dan ada 7 ribu masyarakat yang memberikan dukungan dengan KTP, lalu biro hukum saya bilang gini, ini abal-abal apa nggak? ada ultramannya, power rangers-nya nggak?" Ledek Ganjar.


Editor: Rony Sitanggang

  • semen kendeng
  • Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!