BERITA

Melankolisnya Michael Learns To Rock di Malam Valentine

Melankolisnya Michael Learns To Rock di Malam Valentine

KBR68H Jakarta - Panggung Skeeno Hall, Gandaria City, Rabu (19/2) malam, gelap seusai trio Michael Learns To Rock (MLTR) mengucapkan "thank you Jakarta, see you next time." Namun, para penonton belum puas, lagu "Someday" belum pantas menjadi lagu pamungkas konser bertajuk "Romantic Valentine with Michael Learns To Rock" ini.

"We want more, we want more" koor para penonton. Mereka tidak lagi duduk manis, hampir semuanya berdiri bahkan tak sedikit yang menaiki kursinya.

Para fans grup asal Denmark ini benar-benar yakin Jascha Richter (vokal, keyboard), Mikkel Lentz (gitar), dan Kare Wanscher (drum) akan balik lagi ke panggung. Masih ada beberapa lagu wajib yang belum mereka persembahkan.

Benar saja, Jascha Richter muncul di panggung, penonton makin menggila. Jascha membentangkan tangan, memberikan ekspresi seolah ia menyerah dengan tuntutan penonton. Kontan saja, aksi ini makin membuat gemas. Jascha kemudian bermain solo, menyanyikan lagu "Naked like the moon".

Setelah Kare dan Mikkel balik ke panggung, MLTR menghentak kembali dengan hits "Paint My Love" dan "That's Why (You Go Away). Di dua penampilan tersebut, para fans menggila, semua bernyanyi ekspresif di tiap reff lagu. MLTR mempersilakan koor penonton untuk ambil bagian. MLTR menutup konser meriah tersebut dengan lagu Skandinavia dari album terbaru mereka yang bertajuk sama.

Setelah delapan tahun tidak menyapa penggemar, MLTR menepati janjinya untuk menyuguhkan keromatisan di hari kasih sayang. "Thank you so much Jakarta, long time so see, feel romantic tonight?" sapa Jascha selepas hits "Sleeping Child" dinyanyikan sebagai lagu pembuka. Lagu yang tenar di era 1990-an ini menjadi lagu pemanasan yang tepat, para penonton bernyanyi bersama dengan antusias.

Meski cenderung biasa, pencahayaan dan layar besar di belakang cukup sukses menghidupkan suasana. Warna pencahayaan didominasi biru dan merah bergradasi yang match dengan tema utama. Di lagu-lagu awal seperti "Sleeping Child", "Breaking My Heart", "Love Will Never Lie", layar menyuplai animasi seperti bentuk globe dunia, hati dan lilin.

Cahaya dan animasi bergerak sesuai dengan ritme lagu. Sementara untuk di penampilan akhir, beberapa video klip ditampilkan sebagai latar, di antaranya "Any Way You Want It", "The Actor", dan "Someday".

MLTR tampil secara marathon menggelontorkan 22 lagu, dengan jeda hanya hitungan menit di beberapa perhentian. Sejumlah lagu hits yang dinanti-nanti, sukses menyandera perhatian, di antaranya "25 minutes, Breaking My Heart, Nothing to Loose", "Out of the Blue", "Blue Night," serta "You Took My Heart Away".

Di sepanjang lagu, banyak pasangan-pasangan yang berpegangan tangan, berangkulan, sambil bernyanyi bersama sepenuh hati. Trio MLTR juga berupaya menjalin komunikasi dan interaksi dengan para penonton. Sapaan dan lontaran kalimat hangat dominan diambil oleh Jascha sambil tetap lengket di keyboard-nya.

"Tahun 1994 lalu, Jakarta menjadi persinggahan pertama tur, adakah yang di antara kalian yang hadir di keramaian (konser) 20 tahun yang lalu?" tanya Jascha. Kedekatan relasi antara MLTR dan Indonesia disinggung kembali ketika memutar video klip "Someday" yang sengaja dibuat di Bali. "Kita menemukan gadis di video klip itu di pantai," kisah Jascha.

Sementara Mikkel sang gitaris, banyak berinteraksi secara langsung dengan turun ke kursi penonton. Dua layar di kanan kiri panggung kerap menyorot Mikkel yang tengah dikerubuti para penggemarnya yang rata-rata kaum perempuan. Begitu Mikkel dipeluk dan dicium, kemudian di-close up oleh kamera, barisan fans di kursi belakang berteriak histeris.

Berbagai pancingan dan aksi trio MLTR ini berhasil membangun atmosfir romantis sekaligus ekspresif. Antusiasme para penonton bergerak progresif, pelan tapi pasti dan mencapai klimaks di akhir penampilan ketika "Paint My Love" dan "That's Why (You Go Away) dinyanyikan.

"Terima kasih," seru Mikkel dengan bahasa Indonesia yang fasih. Di titik ini, penonton paham kalau konser benar-benar harus berakhir. MLTR malam itu berhasil menghangatkan suasana Valentine serta melepas kerinduan para penggemar.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • Michael Learns To Rock
  • Valentine

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!