BERITA

Kampus UII Yogyakarta Ubah Limbah Masker Jadi Bio Oil

Kampus UII Yogyakarta Ubah Limbah Masker Jadi Bio Oil
Dua mahasiswa memproses limbah masker menjadi bio oil di laboratorium FTI UII Yogyakarta, Selasa (11/1/2022). (Foto: KBR/Ken Fitriani)

KBR, Yogyakarta – Selama pandemi Covid-19, penggunaan masker sekali pakai meningkat drastis sehingga limbah masker sekali pakai juga meningkat.

Hal ini menimbulkan ancaman baru untuk lingkungan maupun kesehatan masyarakat. Sebab, masker sulit terurai dan dapat menyebarkan virus serta bakteri.

Hal ini memicu minat Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta.

Dosen Prodi Teknik Kimia FTI UII, Cholila Tamzysi mengatakan masker mempunyai bahan dasar hidrokarbon. Bahan ini dianggap sangat cocok dikonversikan menjadi minyak. Menurutnya, semua bahan yang berasal dari minyak dapat diubah kembali menjadi minyak.

"Masker ini, salah satu bahan dasarnya adalah plastik, sintesis dan kalau ada serat alam pun bersifat hidrokarbon. Semua bahan yang berasal dari minyak dapat diubah kembali menjadi minyak dengan cara thermal, yakni dipotong-potong molekulnya," kata Tamzysi saat ditemui di kampus UII Yogyakarta, Selasa (11/1/2022).

Baca juga:


Tamzysi menceritakan proses pengolahan limbah masker menjadi bio oil menggunakan pengolahan pirolisis. Metode ini adalah dengan pemanasan tanpa adanya oksigen di dalam ruangan tertutup, yang akan mengubah bahan baku menjadi produk cairan dan padatan.

"Pada tahap awal, limbah masker harus dipisahkan dari jenis sampah lainnya. Sebelum diproses, masker tersebut dipanaskan di dalam oven atau dijemur terlebih dahulu kurang lebih satu hari untuk mematikan virus dan bakteri yang menempel," katanya.

Dari hasil pirolis tersebut, dapat diketahui bahwa masker mempunyai kandungan kimia yang didapatkan dari komponen penyusunnya yang hampir sama dengan senyawa hidrokarbon yang terdapat di dalam bahan bakar minyak.

"Tabung reaktor pirolis yang digunakan mempunyai volume 5 liter, dan mampu menampung limbah masker sebanyak satu kilogram. Sedangkan nilai konversi sekitar 50 hingga 60 persen. Artinya, satu kilogram masker bisa didapatkan 500 hingga 600 mililiter bio oil,“ pungkasnya.

Editor: Agus Luqman

  • pakai masker
  • pandemi covid-19
  • limbah medis

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!