BERITA

Wabah Virus Corona, Ini Pesan Mahasiswa Indonesia di Wuhan

""Itu yang membuat rasa kekhawatiran teman-teman itu meningkat,""

Wahyu Setiawan

Wabah Virus Corona, Ini Pesan Mahasiswa Indonesia di Wuhan
Suasana jalan setelah pemerintah Wuhan melarang kendaraan umum di pusat kota untuk batasi penularan virus corona, Minggu (26/1). (Antara)

KBR, Jakarta-  Mahasiswa Indonesia yang tinggal di Wuhan, Tiongkok, menyebut beberapa pemberitaan media di tanah air justru membuat psikologis mereka makin tertekan. Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) Wuhan, Nur Musyafak, mengatakan, sejumlah media di Indonesia terlalu mendramatisir pemberitaan soal penyebaran virus Corona di Wuhan.

Kata Nur, itu menyebabkan para orang tua mahasiswa makin cemas dan terus menelepon anaknya untuk segera meninggalkan Wuhan.


"Mewakili teman-teman yang ada di Wuhan, terutama kepada media untuk tidak menulis keadaan Wuhan dengan menggambarkannya itu cukup parah. Saya harap tidak seperti itu. Karena ini berdampak pada psikologis teman-teman yang ada di Wuhan, dan juga keluarga teman-teman yang di Wuhan yang ada di tanah air itu juga ada dampaknya ke sana," kata Nur kepada KBR melalui sambungan telepon, Minggu (26/1/2020).


"Jadi ini tekanan psikologis ke teman-teman juga ada, terus dari orang tua teman-teman juga banyak yang telepon (karena) khawatir kan. Itu yang membuat rasa kekhawatiran teman-teman itu meningkat," kata dia lagi.


Ketua PPIT Wuhan, Nur Musyafak, menyebut kondisi di Wuhan masih cukup aman untuk ditinggali. Sejumlah 98 mahasiswa Indonesia yang ada di sana terus menjalin komunikasi dengan  KBRI di Beijing.  KBRI juga terus memasok logistik para mahasiswa.


Nur menambahkan, kehidupan di sana masih berjalan normal, hanya saja moda transportasi sudah tidak beroperasi. Otoritas setempat juga terus mengedukasi penduduk Wuhan soal penyebaran virus ini dan juga mengimbau untuk menggunakan masker.


"Keadaan di Wuhan, kalau dibilang mencekam tidak sih. Soalnya masih ada kehidupan, supermarket masih buka, cuman transportasi saja sementara ditutup. Jadi kalau mau keluar itu harus pakai mobil pribadi," tambahnya.


Saat ini, KBRI di Beijing dan pemerintah daerah Wuhan tengah mengupayakan agar 98 mahasiswa di sana segera meninggalkan kota itu.

Penyebaran Virus

Virus corona yang pertama kali dilaporkan muncul di Kota Wuhan, China, pada Desember 2019, kini sudah masuk ke wilayah Amerika Serikat (AS).

"Seorang pelancong asal China yang berada di Kota Seattle, AS, terdiagnosis virus Corona," kata juru bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, seperti dikutip Antara dari Reuters, Selasa (21/1/2020).

Reuters juga memberitakan bahwa seorang perempuan usia 50 tahun di Taiwan positif terinfeksi virus Corona setelah ia mengunjungi Kota Wuhan (21/1/2020).

Karena muncul di Kota Wuhan, China, virus itu kerap dilabeli virus Corona Wuhan.

Dalam sebulan belakangan virus Corona Wuhan sudah muncul di enam negara, yakni:

    <li>China</li>
    
    <li>Jepang</li>
    
    <li>Korea Selatan</li>
    
    <li>Thailand</li>
    
    <li>Amerika Selatan</li></ul>
    

    Belum Ada Obatnya

    Dunia belum punya obat untuk melawan virus Corona Wuhan yang mirip dengan virus Corona SARS. Sampai sekarang WHO masih meneliti virus tersebut.

    "WHO bekerja dengan jaringan peneliti dan pakar untuk mengoordinasikan pengawasan global, epidemiologi (studi penyakit), diagnostik, perawatan, serta cara-cara untuk mengidentifikasi penyakit dan membatasi penularan selanjutnya," jelas WHO dalam laporannya, Senin (20/1/2020).

    Menurut laporan kasus yang diterima WHO, kondisi kritis yang dialami orang-orang terinfeksi virus Corona Wuhan meliputi:

      <li>Sesak napas</li>
      
      <li>Napas cepat, lebih dari 30 kali napas per menit (normalnya 12-20 napas per menit)</li>
      
      <li>Kekurangan oksigen</li>
      
      <li>Gagal napas (gagal menyerap oksigen, gagal mengeluarkan karbondioksida dari tubuh)</li>
      
      <li>Infeksi darah atau <i>septic shock</i></li></ul>
      

      Berbagai kondisi tadi bisa mengakibatkan organ vital seperti jantung, paru-paru, dan otak gagal berfungsi, hingga dapat menyebabkan kematian.

      Editor: Rony Sitanggang

  • virus corona
  • penyakit misterius
  • Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) Wuhan
  • Nur Musyafak
  • virus corona wuhan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!