BERITA

Pemerintah Siapkan 21 Kapsul Evakuasi untuk Cegah Penyebaran Virus Corona Novel

""Terutama yang diprioritaskan adalah daerah-daerah yang punya kecenderungan tinggi, untuk masuknya pendatang-pendatang dari Tiongkok,”"

Pemerintah Siapkan 21 Kapsul Evakuasi untuk Cegah Penyebaran Virus Corona Novel
Ilustrasi: Terminal Kedatangan Internasional di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/1/2020). (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta- Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto   menyiapkan kapsul evakuasi, guna membawa pasien terduga  virus Corona Novel ke rumah sakit khusus. Kapsul atau tempat tidur isolatif itu akan disiapkan di beberapa pintu masuk Indonesia, dengan tamu asal Tiongkok terbanyak.

“Kapsul evakuasi sudah ada semua kota punya 21 kapsul yang kita tempatkan di daerah-daerah, untuk membawa dari tempat yang terduga menuju rumah sakit untuk dilakukan isolasi. (Kapsul di mana saja?) Yang jelas semua pintu-pintu masuk kita berikan. Terutama yang diprioritaskan adalah daerah-daerah yang punya kecenderungan tinggi, untuk masuknya pendatang-pendatang dari Tiongkok,” ujar Terawan, di kompleks Istana, Selasa (28/01/2020).

Menurut Terawan adapun 21 kapsul tersebut tersebar di 19 daerah, di antaranya Jakarta, Makassar, Manado dan di beberapa daerah lain. 

Selain kapsul, pemerintah juga telah menyiapkan lokasi-lokasi rumah sakit yang siap dengan perawatan penanganan virus Corona Novel di antaranya, Rumah Sakit Sulianti Saroso, RSPAD dan Rumah Sakit Persahabatan. Ketiga rumah sakit tersebut, merupakan rumah sakit pusat rujukan diduga terjangkit virus Corono Novel di Jakarta. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan 100 rumah sakit di 31 provinsi.

Ditanya terkait evakuasi para WNI yang berada di Tiongkok khususnya di Wuhan, Terawan mengatakan, pemerintah Indonesia hanya bisa menunggu keputusan negara Tiongkok untuk melakukan evaluasi. Jika diperkenankan maka  saat pemulangan akan dilakukan tes kesehatan kepada mereka.

Leading sector yang mengatur itu dari Menlu, menyangkut clearance dari sana. Kan di sana (Tiongkok) dilockdown, mau keluar saja tidak bisa. (Nanti yang masuk akan diperiksa?) Semua akan kita jalani, itu ada SOPnya. Maka ada top exercise menganalisa tergantung kontingensi, tapi kita sudah siap.”Ujar Terawan.

Pembatasan Masuknya Warga Cina

Untuk mencegah penyebaran virus Corona Wuhan, pemerintah Filipina mulai membatasi kedatangan warga Cina ke negaranya. Pembatasan itu dilakukan Filipina dengan menyetop sementara layanan Visa on Arrival (VoA) untuk warga Cina.

Dengan penghentian layanan VoA, warga Cina tak bisa memperoleh izin kunjungan secara langsung di Filipina, melainkan harus mengurus visa terlebih dulu di negaranya sendiri.

"Kami mengambil langkah proaktif ini untuk memperlambat perjalanan (warga Cina), dan mungkin bisa membantu mencegah masuknya virus 2019-nCov (ke Filipina)," kata Jaime Morente, pejabat keimigrasian Filipina kepada Reuters, Selasa (28/1/2020).

Berita Terkait:
    <li><a href="https://kbr.id/berita/internasional/01-2020/di_china__pengidap_virus_corona_wuhan_naik_dua_kali_lipat_dalam_sehari/102104.html">Di China, Pengidap Virus Corona Wuhan Naik Dua Kali Lipat dalam Sehari</a></li>
    
    <li><a href="https://kbr.id/nasional/01-2020/kkp__thermo_scanner_belum_tentu_bisa_deteksi_virus_corona/102094.html">KKP: Thermo Scanner Belum Tentu Bisa Deteksi Virus Corona</a></li></ul>
    


    Indonesia Masih Tunggu Saran WHO

    Tak seperti Filipina, pemerintah Indonesia belum mengambil langkah tegas untuk membatasi masuknya pendatang dari China.

    Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan Indonesia masih menunggu saran dari organisasi kesehatan dunia WHO.

    "Nanti kalau WHO sudah merekomendasikan sesuatu, baru kami bersama Menkes dan Menlu akan membahas tentang kemungkinan-kemungkinan lain," kata Menhub Budi, seperti dilansir Antara, Selasa (28/1/2020).


    Editor: Rony Sitanggang

  • virus corona
  • virus corona wuhan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!