BERITA

Aktivis HAM Sudarto Ditangkap, SETARA: Berpikir Kritis Tidak Salah

""Memang di Facebook dia selalu berpikir kritis, dan tidak ada yang salah dengan berpikir kritis.""

Aktivis HAM Sudarto Ditangkap, SETARA: Berpikir Kritis Tidak Salah
Salah satu status Facebook Sudarto terkait pelarangan perayaan Natal di Dharmasraya, Sumatera Barat, Senin (16/12/2019).

KBR, Jakarta - Sudarto, aktivis HAM dan Direktur Pusat Studi Antar Komunitas (Pusaka) Padang, ditangkap polisi pada Selasa (7/1/2020).

Sudarto dituduh melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), karena mengunggah konten di Facebook tentang pelarangan perayaan Natal di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat.

Wakil Ketua SETARA Institute Bonar Tigor Naipospos menilai penangkapan itu tidak semestinya terjadi. Bonar menilai unggahan Sudarto bukan berita bohong ataupun ujaran kebencian, melainkan upaya advokasi.

"Apa yang dilakukan Sudarto semata-mata mengadvokasi kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengekspresikan keyakinannya, keagamaannya. Kedua, memang di Facebook dia selalu berpikir kritis, dan tidak ada yang salah dengan berpikir kritis," kata Bonar saat ditemui usai jumpa pers di Ibis Hotel, Jakarta, Selasa (7/1/2019).

"Ini baru pertama kali aktivis lintas agama yang melakukan advokasi kemudian dijerat oleh pasal Undang-Undang ITE. Ini preseden buruk, saya bilang, bagi aktivis-aktivis yang pluralis," tukasnya.

Bonar juga menganggap penangkapan Sudarto ini dilakukan demi menarik perhatian kelompok-kelompok yang punya kekuatan politik besar.

"Dan itu celakanya, aparat selalu bertindak untuk menyenangkan 'mereka-mereka yang besar' itu," kata dia.

Editor: Agus Luqman

  • aktivis HAM
  • Direktur Pusaka Sudarto
  • uu ite
  • toleransi
  • intoleransi
  • kebebasan beragama
  • kebebasan berekspresi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!