BERITA

SBY Dapat Bintang Lima, Pengamat Militer: Manuver Panglima TNI

"KBR68H, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko akan menganugerahi gelar Panglima Besar kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)."

Doddy Rosadi

SBY Dapat Bintang Lima, Pengamat Militer: Manuver Panglima TNI
sby, bintang lima, panglima TNI

KBR68H, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Moeldoko akan menganugerahi gelar Panglima Besar kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia mengatakan, unsur TNI mulai dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara memberikan apresiasi yang tinggi kepada Presiden SBY atas perhatiannya pada kemajuan TNI.
Apakah SBY layak untuk mendapat anugrah Panglima Besar? Simak perbincangan penyiar KBR68H Sutami dan Irvan Imamsyah dengan pengamat militer Aris Santoso dalam program Sarapan Pagi.

Layakkah SBY dapat anugrah itu?

Sudah tidak kena konteksnya. Karena dulu pun yang tiga perwira itu hanya Soedirman yang layak karena dia simbol TNI, kalau untuk Pak Nasution dan Pak Soeharto dua-duanya politis sama dengan yang sekarang ini. Jadi waktu itu kalau Pak Nasution itu semacam merehabilitasi nama beliau , kan Pak Nasution selepas jadi Ketua MPR sempat dizalimi oleh Orde Baru. Karena waktunya sudah lewat jauh akhirnya itu sebagai bentuk rehabilitasi untuk Pak Nasution, kalau Pak Harto ya kita tahulah apa yang diinginkan jadi. Itu lebih untuk kepentingan TNI sendiri sepertinya.

Dalam tubuh TNI sendiri ada parameter yang jelas untuk penganugerahan ini?

Lebih banyak politisnya. Jadi waktu yang untuk tiga orang tahun 1997 itu banyak purnawirawan yang menentang seperti Pak Saidiman, beberapa senior menentang. Itu modelnya seperti tentara Amerika zaman perang dunia kedua, ketika itu ada Mac Arthur, George Marshall itu bintang lima tapi mereka masih dalam kondisi perang dan masih perwira aktif. Ini sudah pensiun tiba-tiba dikasih bintang lima kan aneh.

Kalau perwira aktifnya banyak yang menentang?

Banyak. Tentu saja mereka tidak mau menyebut namanya karena mereka masih aktif, tapi beberapa yang saya bilang agak kecewa itu lebih banyak manuvernya Jenderal Moeldoko.

Kalau yang untuk saat ini ya?

Iya untuk saat ini. Saya kira dulu juga begitu, ini semacam panggung mereka ya jadi panggung mereka sendiri ya dia mainkan sendiri, tidak ada manfaatnya buat bangsa ini.

Anda bilang bahwa ini tidak sesuai konteks lalu Moeldoko bilang bahwa ini penting, apalagi katanya dia bisa meningkatkan kesejahteraan TNI dan sebagainya. Ini bisa jadi acuan kalau melihat konteks yang terjadi saat ini?

Agak sumir. Karena kalau ukurannya untuk kebaikan TNI saya kira Gus Dur dan Megawati tidak kalah juga, bagaimana Gus Dur mengurangi kekuasaan TNI. Kemudian zamannya Megawati justru alutsista lebih canggih dia mendatangkan Sukhoi. Saya menduga ya ini semacam saling backup di kalangan TNI sendiri, pertama antara SBY dengan Moeldoko ini ada ikatan sebagai perwira terbaik di Akmil sama-sama dapat Adhi Makayasa. Mereka saling bantu untuk menjaga citranya, jadi memang eksklusif di kalangan orang-orang yang dapat Adhi Makayasa saja ini pertimbangannya politis sekali. Kedua, ini untuk menyelamatkan figur TNI karena efek Jokowi, Jokowi sekarang melambung namanya jauh mengalahkan figur-figur TNI siapapun seperti Prabowo, Wiranto, Endriartono Sutarto, dan seterusnya. Ini untuk menyelamatkan figur tokoh-tokoh TNI ya dikeluarkan bintang lima ini. Ketiga kalau benar perkembangan terakhir ditolak itu lebih parah lagi, artinya dua-duanya jadi bahan tertawaan orang. Moeldoko niatnya memberi gelar itu mengecewakan banyak pihak, lebih kecewa lagi ketika sudah capek-capek mau memberikan niat baik SBY menolak. Artinya SBY mencederai institusinya sendiri, orang mau memberi dia kehormatan kok ditolak orang jadi melihat jangan-jangan pencitraan. Kalau SBY akhirnya menolak itu seperti dagelan, kenapa lobinya tidak diam-diam saja. Ini kalau ditolak justru mempermalukan dua-duanya, TNI dipermalukan SBY mempermalukan dirinya seolah-olah dia jadi sombong.

Lobi diam-diam itu maksudnya apa?

Rencananya jangan di-launching ke publik. Jadi itu semacam ada deal di kalangan elit sendiri, bukan artinya dia transparansi tapi daripada mempermalukan seperti ini jadi bahan tertawa baik bagi Jenderal Moeldoko maupun  SBY sendiri.

Tadi Anda menyebutkan banyak penentangan juga dari kalangan perwira aktif, itu cukup banyak atau sebagian?

Saya kira banyak cuma tidak mau terbuka saja. Saya kira ada apatisme di kalangan TNI untuk yang Pamen ya, karena banyak manuver dari para elitnya ya sudah biar saja dengan tindakan yang dilakukan kalangan elit TNI itu yang penting mereka bekerja dengan baik ya syukur-syukur dapat promosi, dia tidak peduli lagi dengan hal-hal seperti itu.

Dampak dari hal seperti ini ke dalam tubuh TNI sendiri apa soal Jenderal Besar?

Tidak ada pengaruhnya.

Tidak ada untungnya juga?

Tidak ada. Jenderal itu untuk yang aktif, ini sudah purnawirawan lama sekali. Kalau SBY dapat berarti dia dua kali dapat, bintang empatnya juga kehormatan karena dia menteri. Waktu itu cuma Letjen oleh Gus Dur dinaikkan jadi bintang empat.

Tapi soal apatisme ini yang kemudian terjadi di kalangan perwira menengah apa efeknya?

Kalau kaitannya dengan Jenderal Besar tidak pengaruh. 


Kalau untuk efek kinerja secara keseluruhan bagaimana? 


Itu terkait dengan soal kesejahteraan. Kira-kira begini, untuk apa melakukan hal seperti itu kalau kesejahteraan kami juga masih seperti ini saja.
 
Jadi klaim Moeldoko yang bilang bahwa SBY meningkatkan kesejahteraan TNI itu bagaimana?

Agak sumir alasan itu. Kecemburuan antara TNI dan Polri mulai dari Pamen sampai ke prajurit bawahan, cuma kalau prajurit bawahan itu lebih terbuka jadi ada konflik di bawah.

Tadi dikatakan untuk meredam popularitas Jokowi yang mengalahkan figur-figur tersebut,  membacanya ini bagaimana? kira-kira ke depan bagaimana?


Saya kira kalau Jokowi naik ini semacam pengadilan sejarah terhadap TNI karena masyarakat sudah kecewa dengan figur TNI ya Jokowi bisa naik. Karena dulu ketika SBY masih calon tahun 2004 banyak yang memuji dia, ternyata seperti itu saja ya orang kecewa dan ini berkah bagi Jokowi.

Di kalangan TNI berarti masih ada pemisahan figur sipil dan figur militer untuk presiden?

Saya kira pasti banyak TNI yang ingin jadi presiden buktinya seperti Wiranto, Prabowo, dan seterusnya ingin jadi presiden.

Termasuk iparnya SBY?

Iya.
 


  • sby
  • bintang lima
  • panglima TNI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!