KBR68H- Dewasa ini, keterbukaan arus informasi semakin canggih. Informasi itu juga berimbas kepada anak-anak yang semakin “melek” teknologi. Bagaimana tidak, anak-anak masa kini sudah bisa mengoprasikan smartphone dan dibekali handphone canggih oleh orang tuanya. Hal ini mengakibatkan anak semakin cerdas dalam memanfaatkan teknologi. Namun yang perlu dikhawatirkan para orang tua, ketika si anak sudah mulai kecanduan akan gadget itu. Anak yang sejak kecil memiliki ketergantungan pada gadget ternyata memicu bahaya, karena cenderung memiliki relasi yang kurang baik dengan orang tuanya dan lingkungannya. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Psikolog anak Anna Surti Ariani pada sebuah acara program Klinik KBR68H.
Menurut Nina sapaan akrab Anna Surtiani ada beberapa hal yang berimbas negative pada anak, ketika anak itu sudah mulai mengalami kecanduan. Kata dia, anak akan kehilangan tahapan-tahapan pembelajaran yang semestinya itu dilalui olehnya sesuai dengan perkembangannya. Misalnya, melatih kemampuan motorik untuk anak balita, kemampuan adaptasi dalam pergaulan, pembentukan emosi, dan keterlibatan perkawanan.
“Kan kayanya si emang betul secara sosial keren nih anak canggih. Tetapi bisa tidak dia berbagi, bisa tidak dia berkenalan, memulai pergaulan dengan teman-temannya, melatih emosi, mengatur emosi agar tidak meledak-ledak”. Jelas Nina.
Nina menambahkan semua itu hanya bisa dilakukan ketika si anak bergaul dalam kehidupan nyata. Bukan kehidupan maya. Namun faktanya, pada saat ini kita hidup dalam era teknologi dan sulit untuk menjauhkan gadget dari anak-anak.
Contohnya saja,seorang ibu muda yang bernama Amelia, yang memiliki dua orang putri yang berusia masih balita. Kata dia, setiap hari kedua putrinya itu terus merengek untuk dibelikan gadget olehnya.
“Pertama karena pengaruh kakak- kakaknya yang sudah besar. Anaknya masih TK. Umur 5 tahun, dia mulai lihat kakaknya dan mencoba. Akhirnya meminta. Baru kemarin lihat sepupunya punya dia minta ipad, “keluh Amel.
Namun untuk mengatasinya, Amelia hanya bisa memberikan pengertian-pengertian terhadap anak-anaknya kalau diusia mereka belum saatnya untuk memiliki gadget. Untuk menghilangkan rasa kekecewaannya, Amelia hanya membolehkan ia meminjam gadget milik kakaknya dan dalam penggunananya juga dibatasi.
Apa yang dilakukan oleh ibu muda Amelia ini mendapatkan sambutan positif dari psikolog anak Nina. Nina mengakui kalau pendidikan Amelia kepada anaknya sudah tepat. Kata dia, memperkenalkan anak pada gadget itu memang diperlukan tetapi harus dibatasi. Nina memberitahukan kapan baiknya orang tua memberikan si anak itu gadget.
“ Pada usia dua tahun lebih baik tidak, pada usia lima sampai usia sepuluh tahun paling banyak dua jam. Dan sisanya diperbolehkan tetapi harus dibatasi. Memang mengenalkan tetapi membatasi. Pembatasannya yang dilakukan mba Amel tidak memiliki sediri. Kalau tidak memiliki, mau ga mau itu minjem. Kalau minjem pasti ngomong. Nah ngomong itu sebetulnya belajar untuk mengemukakan pendapat, belajar bernegosiasi, dan persuasi supaya dipinjamkan”. Jelas Nina.
Selain ditengah keluarga, memang peran pergaulan sangat besar bagi perkembangan si anak. Ketika dalam keluarga anak sudah dibentengi untuk bersikap disiplin, kemudian lingkungan justru memberikan kesempatan anak untuk melakukan hal apapun yang diinginkannya.
“Ketika dia bergaul melihat temannya memainkan itu menjadi godaan yang besar”. Keluh Nina.
Nah disinilah kehangatan keluarga dibutuhkan. Dimana pengawasannya lebih kepada bentuk perhatian kedua orang tua kepada anaknya. Dengan cara,misalnya, ketika anak sedang bermain gadget, ada baiknya ibu atau ayahnya ikut menemaninya untuk bermain.
“Gak ada keharusan. Itu boleh bergantian atau bersama-sama. Karena anak membutuhkan kehadiran orang tuanya. Kalau yang remaja itu bisa diganti dengan telepon selular kemudian melakukan percakapan dengan orang tuanya. Tetapi kalau anak dibawah umur itu sangat membutuhkan orang tuanya. “ terang Nina.
Lanjut Nina, memang ketika kita dihadapkan oleh anak yang sudah kecanduan akan gadget perlu penanganan yang khusus. Orang tua harus bisa menempatkan posisi mereka sebagai teman bagi si anak. Dengan begitu, ketika dalam melakukan komunikasi dengan si anak, ada pesan-pesan atau nasehat yang ingin sampaikannya lebih mudah diterima oleh si anak.
“ Secara kognitif, secara anak pasti sudah mengerti. Tetapi emosional penyerapannya berbeda. Untuk itu diberikan berpuluh-puluh konsiten dengan suasana menyenangkan agar si remaja itu betul menyadari dari hatinya. Apa yang dilakukan ini baik atau tidak baik. Jadi terpikir untuk memberhentikannya. “ jelas Nina.
Bahaya Gadget untuk Anak
Dewasa ini, keterbukaan arus informasi semakin canggih. Informasi itu juga berimbas kepada anak-anak yang semakin

Kamis, 10 Jan 2013 17:28 WIB


gadget, anak
BERITA LAINNYA - BERITA
Pengembangan Vaksin Merah Putih ini Alasan Menristek Dorong banyak Metode
"Karena itu saya sangat mendorong enam platform yang saat ini dikembangkan,”
Banjir Kalsel Mulai Surut
Kapal ADRI 50 juga mengangkut personel TNI, bahan-bahan logistik, peralatan rumah sakit lapangan, serta alat berat guna membantu korban bencana alam di Kalimantan Selatan maupun Sulawesi Barat.
Kemendag Klaim Stok Daging Sapi Aman
PT Suri Nusantara Jaya di Bekasi, Jawa Barat memiliki cadangan daging sapi dan kerbau hingga 17 ribu ton
Gunung Raung Erupsi 57 Kali Dalam Waktu 6 Jam
Awan kelabu inilah yang menjadi tanda bahwa Gunung Raung tengah erupsi
Pemerintah Siapkan Aturan Vaksinasi Covid-19 Mandiri
"Sedang dipersiapkan regulasinya, karena itu akan mengatur pembelian oleh sektor-sektor industri tertentu,"
Pandemi Covid-19 Menkes Targetkan Lansia dan Pekerja Layanan Publik Divaksin Mulai Maret
"Kemudian public workers Maret-April 17 juta, di akhir public workers masuk ke lansia itu sekitar 25 juta,"
Realisasi Vaksinasi Covid-19 Selesai Setahun Jokowi Kita Punya Kekuatan
"Ini hitung-hitungan ada 30.000 vaksinator, satu hari bisa mengerjakan 30 orang yang divaksin. Sehari berarti sudah hampir satu juta."
PUPR Sebut Perbaikan Dua Jembatan Di Kalsel Selesai Hari Ini
Jembatan sementara tersebut dibuat untuk menggantikan jembatan Mataraman dan Tanah Laut Tabanio yang putus, saat banjir
Gunung Raung Erupsi
Gunung Raung tercatat mengalami erupsi dua kali sejak Rabu (20/1/2021) malam, dan mengeluarkan asap hitam dari puncak kawah
Calon Kapolri Listyo Polisi Tak Akan Lagi Lakukan Tilang
Listyo menerangkan, mekanisme tilang akan diubah secara bertahap menjadi serba elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (e-TLE).
Hari Keenam Tim SAR Fokus Evakuasi Korban Reruntuhan Akibat Gempa
Tim SAR terdiri dari 170 personel akan dibagi menjadi dua kelompok
Tim Advokasi Ingatkan Kegagalan Listyo Ungkap Dalang Kasus Novel
Jika Listyo terpilih sebagai Kapolri ia harus menuntaskan kasus Novel
Jasa Raharja Beri Santunan Pada Keluarga Korban Sriwijaya Air
Presiden Joko Widodo dijadwalkan meninjau langsung evakuasi dan pencarian pada siang hari ini
Uji Kelayakan Calon Kapolri Listyo Akui Kinerja Polri Banyak Tuai Kritik Publik
Listyo juga menyoroti penanganan kasus yang terkesan tebang pilih
Kampung Liu Mulang Teladan Hidup Selaras dengan Alam
Tradisi menjaga lingkungan dilakoni dan diwariskan antargenerasi
Hari Kelima Pascagempa Sulbar Tim Masih Mencari Tiga Korban
Diperkirakan ada tiga korban yang diperkirakan masih berada di reruntuhan bangunan
Ikhtiar Melawan COVID dengan Plasma Convalesen
"Bagi para penyintas Covid-19, mari kita mensyukuri nikmat kesembuhan untuk membantu menyelamatkan sesama melalui donor plasma konvalesen. Setetes darah anda, sejuta harapan untuk mereka," kata Maruf.
Abrasi Ancam Sejumlah Pantai di Banyuwangi
Selama setahun ini abarasi mengikis sekitar 40 ribu meter persegi lebih Pantai Cacalan
Pemerintah Akan Beri Santunan Pembangunan Bagi Korban Gempa Sulbar
Jokowi berharap dengan bantuan tersebut pembangunan bisa segera dilakukan, agar perekonomian bisa kembali berjalan.
Harga Rendah Petani Cilacap Malas Tanam Kedelai
Harga jual kedelai ke tengkulak sangat rendah berkisar Rp6.000 per kilogram
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Pandemi dan Kesejahteraan Jurnalis dalam Krisis
Kabar Baru Jam 8
Seperti Apa Tren Wisata 2021?
Kabar Baru Jam 10