ARTIKEL PODCAST
"Merek-merek parfum lokal berkualitas memeriahkan bisnis wewangian. Salah satunya Usual Parfums yang ikut dipopulerkan Ganjar Pranowo."
KBR, Jakarta - Nama Usual Parfums melejit sejak momen Pilpres 2024. Merek wewangian lokal ini dipopulerkan kandidat capres Ganjar Pranowo yang juga bekas Gubernur Jawa Tengah.
Putra Ganjar, Alam lah yang mengungkap ke media sosial tentang parfum yang dipakai ayahnya, yakni varian Usual Nothing dari Usual Parfums. Ini dalam rangka menjawab cuitan warganet yang penasaran dengan parfum Ganjar karena baunya wangi.
Dalam hitungan jam setelah cuitan itu, hidup Aldhy Usman, pemilik Usual Parfums, berubah seketika.
“Jadi itu enggak kita sengaja sama sekali. Dan itu penjualannya memang langsung puff... Itu sampai 300% mungkin ya,” cerita Aldhy.
Sebelum terjun ke bisnis wewangian, Aldhy sudah tertarik dengan dunia parfum. Banyak merek parfum dari luar negeri yang ia koleksi.
Aldhy bereksperimen dengan berbagai minyak esensial kemudian membagikannya ke beberapa kawan. Banyak respons positif. Aldhy lantas membuka jasa membuat parfum untuk teman-temannya.
"Teman banyak yang ‘Eh, Dhy, udah mau habis [parfumnya]’. Nanti ganti ke aku tuh hanya biaya produksinya aja," ujarnya.
Baca Juga:
Taktik Bangun Brand UMKM dari Nol
Inspirasi Bisnis dari Yeobo Topokki
Pemilik Usual Parfums Aldhy Usman mengatakan ide membangun bisnis parfum muncul karena ia menyadari pentingnya pria untuk merawat diri. (Foto: Dok pribadi)
Aldhy melakukan riset kecil-kecilan tentang kebiasaan teman-temannya yang laki-laki dalam menggunakan parfum. Ternyata, didapati bahwa mereka rata-rata hanya memakai parfum ketika jalan dengan pacar atau menghadiri undangan. Selain itu, harga parfum relatif mahal, sehingga mereka enggan membeli.
"Aku menemukan fakta menarik, mereka suka dengan parfum-parfum yang seperti ini, cuma belum ada di market waktu itu yang menyediakan wangi parfum yang seperti itu," terang lelaki asal Solo, Jawa Tengah ini.
Melihat ada potensi di industri parfum, pada 2020 Aldhy menebalkan tekad membangun bisnisnya sendiri. Ia memilih nama Usual Parfums karena ingin menularkan semangat bahwa menggunakan parfum adalah hal biasa.
Aldhy terinspirasi oleh merek wewangian HMNS ketika memulai bisnisnya.
"Harus saya akui dan saya apresiasi, HMNS adalah brand yang nge-change industri parfum lokal. Kalau belum ada HMNS, sangat sulit mendapatkan botol, dll, yang berkualitas. Akhirnya sekarang muncul supplier-supplier,” ujar Aldhy.
Di awal merintis usaha, Aldhy melakukan riset dan produksi sendiri. Pemasarannya juga merambah ke e-commerce. Ia rajin merilis varian baru dalam hitungan bulan. Pasar menyambut antusias yang membuatnya kewalahan. Aldhy kemudian mengubah strategi.
“Kita matengin dulu brand kita, produk kita, harus firm dulu, brand position kita seperti apa, once sudah firm, yuk kita omongin tentang ekspansi. Jadi enggak terburu-buru,” ucap Aldhy.
Dengarkan obrolan lengkap soal bisnis Aldhy di Uang Bicara episode Inspirasi Bisnis dari Usual Parfums, simak di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.