RAGAM

Edukasi Bahaya Rokok kepada Anak-Anak di Bantaran Kali Ciliwung

"Selain membutuhkan edukasi, mereka juga membutuhkan semangat dan motivasi serta dukungan agar semangat belajar dan menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya."

Edukasi Bahaya Rokok Kepada Anak-Anak di Bantaran Kali Ciliwung

KBR, Jakarta – Pada Rabu, 21 September 2022 Dewan Perwakilan Remaja (DPRemaja) dapil Jakarta dan Relawan Pelajar Jakarta (RPJ) telah menggelar kegiatan edukasi tentang bahaya rokok bertajuk Jurnal Ngebul sebagai bentuk reses yang telah dimulai sejak hari Sabtu, 17 September 2022, di BKB Bantaran Kali Ciliwung, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Jurnal Ngebul ini berisi kegiatan seru seperti pemutaran video tentang wawancara kepada anak muda tentang perilaku merokok, terdapat aksi cap tangan warna-warni sebagai dukungan untuk kenaikan cukai rokok, dan juga ada kuis-kuis menarik yang diikuti oleh 33 anak.

Untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bahaya rokok terhadap kesehatan, DPRemaja dan RPJ memulai kegiatan dengan memberikan edukasi. Penyampaian edukasi ini dilakukan secara dua arah, agar anak-anak tidak merasa bosan. Untuk memperkuat pemahaman anak-anak tentang bahaya rokok, mereka juga diperlihatkan video “Jurnal Ngebul” yang berisi wawancara terhadap anak-anak muda tentang perilaku merokok. Anak-anak antusias menyaksikan video yang ditayangkan, dan memberikan sejumlah pertanyaan terkait video yang baru saja mereka tonton.

Kegiatan ini edukatif dan menarik ini didukung oleh sejumlah organisasi yakni Center for Indonesia Srategic Development Initiative (CISDI), Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI), Komnas Pengendalian Tembakau, dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI). DPRemja terbentuk dalam rangka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya cukai hasil tembakau bagi perlindungan kesejahteraan publik dan memberikan ruang bagi masyarakat muda untuk berpartisipasi.

Dewan Perwakilan Remaja, Zakiah Ramadhani menyampaikan, “Kita berupaya untuk memberikan edukasi kepada anak-anak terkait dampak dari mengonsumsi rokok. Mengingat, dampak rokok tidak hanya merugikan perokok itu sendiri, tetapi juga meninggalkan dampak buruk bagi orang l]ain. Kami juga melihat bahwa daerah ini kurang dijangkau oleh pemerintah setempat sehingga kita perlu untuk peduli. Dengan adanya kegiatan ini, saya berharap organisasi-organisasi sosial di luar sana dapat melirik saudara-saudara kita yang ada di pinggiran kota Jakarta. Karena selain membutuhkan edukasi, mereka juga membutuhkan semangat dan motivasi serta dukungan agar semangat belajar dan menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.”

Zakiah adalah Dewan Perwakilan Remaja yang terpilih dari DKI Jakarta. Meski masih duduk di bangku kelas 12 SMA, semangatnya untuk terlibat aktif dalam kegiatan sosial layak untuk diapresiasi. Zakiah memiliki kepedulian yang tinggi terhadap anak-anak dan menurutnya anak-anak harus diberikan pemahaman sejak dini agar tidak terjerumus pada adiksi rokok.

Bukan hanya melakukan aksi cap tangan warna-warni sebagai bentuk dukungan terhadap kenaikan cukai, dalam acara ini juga diisi dengan gerakan “1000 Tangan Bebas Asap Rokok”. Pada sesi games, Zakiah dan anggora RPJ menyiapkan permainan yang sarat akan edukasi bahaya rokok, di mana anak-anak diminta menceritakan sebuah gambar yang sudah disiapkan oleh panitia. Anak-anak akhirnya terdorong untuk menceritakan isi gambar dan memetik pelajaran dari gambar yang disediakan.

Anggota RPJ Muthiara Febrianti Solihah menyampaikan, "Dengan dilangsungkannya kegiatan ini, harapannya anak-anak di sekitar bantaran kali Ciliwung bisa mendapatkan pemahaman terkait bahaya rokok dan bisa menjauhi rokok serta menyibukkan diri dengan kegiatan bermanfaat lainnya. Selain itu, semoga ada upaya dari pemerintah untuk memahalkan harga rokok melalui kenaikan tarif cukai. Dengan begitu, anak-anak tidak mudah membeli rokok."

Fildansyah (11) peserta dari kegiatan Jurnal Ngebul menyampaikan, "Setelah ikut acara ini aku merasa senang, acaranya keren, aku bisa menambah ilmu tentang bahaya rokok bagi kesehatan". Hasil dari kegiatan ini nantinya akan dikemas dengan rapi dan dijadikan bahan advokasi ke pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang akan dilaksanakan pada bulan November 2022 di Jakarta.

DPRemaja yang telah mengikuti masa bimtek di Bogor pada tanggal 14–18 Agustus 2022, kini kembali lagi ke daerah masing-masing untuk melakukan reses atau aksi kreatif di daerahnya. Sebelumnya, DPRemaja terpilih melalui tahap seleksi yang cukup panjang sehingga akhirnya terpilih 19 DPRemaja dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: Perokok Anak dan Warisan Jokowi - kbr.id

Editor: Paul M Nuh

  • advertorial
  • rokok
  • ciliwung
  • edukasi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!