RAGAM

Inovasi Bisnis UMKM Pertanian dan Kuliner Binaan YDBA agar Tetap Eksis di Masa Pandemi

"Adaptif dan inovatif inilah yang diterapkan UMKM Kuliner Resya Cake & Bakery dan UMKM Pertanian Dakun Setiawan. Keduanya merupakan UMKM binaan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Daya Taka di Paser"

Paul M Nuh

Inovasi Bisnis UMKM Pertanian dan Kuliner Binaan YDBA agar Tetap Eksis di Masa Pandemi
Sekretaris Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Ida R. M. Sigalingging memberikan sambutan pada acara Jelajah Virtual UMKM ke UMKM

Jakarta – Inovasi menjadi salah satu langkah yang dilakukan para pelaku bisnis termasuk UMKM untuk memastikan bisnis yang dijalankan tetap eksis dan dapat bersaing dengan pebisnis lainnya, khususnya di masa pandemi ini.

Adaptif dan inovatif inilah yang diterapkan UMKM Kuliner Resya Cake & Bakery dan UMKM Pertanian Dakun Setiawan. Keduanya merupakan UMKM binaan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Daya Taka di Paser, Kalimantan Timur. LPB Pama Daya Taka sendiri merupakan LPB yang didirikan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) bersama PT Pamapersada Nusantara pada tahun 2012.

Dalam Jelajah Virtual UMKM yang diselenggarakan YDBA pada 28 Januari 2021 ini, Pemilik Resya Cake & Bakery, Rusliana dan UMKM Pertanian Dakun Setiawan berbagi cerita mengenai inovasi yang dilakukannya di tengah pandemi. Mereka juga bercerita bagaimana menghadapi tantangan bisnis di masa pandemi yang telah melanda Indonesia hampir satu tahun ini.

Hadir dalam kegiatan Jelajah Virtual UMKM, Sekretaris Pengurus YDBA, Ida R. M. Sigalingging. Dalam sambutannya, Ida berharap dengan adanya sharing melalui Jelajah Virtual UMKM ini, dapat menginspirasi UMKM Indonesia.

Menutup kegiatan jelajah virtual, Rusliana memberikan tips kepada para pelaku UMKM untuk berani berinovasi. Inovasi adalah kunci untuk tetap eksis di masa pandemi ini. Sedangkan Dakun Setiawan memberikan semangat kepada pelaku UMKM bidang pertanian untuk tetap semangat berjuang di masa pandemi, salah satunya terus belajar untuk menciptakan inovasi. Karena Dakun percaya, bahwa pertanian menjadi salah satu pendukung perekonomian terbesar di Indonesia tercinta.

1. Resya Cake and Bakery

Memulai usaha pada tahun 2016, Resya Cake and Bakery, tetap eksis di masa pandemi ini. Rusliana, Pemilik usaha yang berada di Batu Kajang Kalimantan Timur ini terus mengeluarkan ide untuk melakukan inovasi agar bisnis nya dapat bersaing dengan pebisnis lain. Tahun 2020, tepatnya saat pandemi melanda Indonesia, menjadi tahun yang cukup sulit bagi Rusliana. Tepatnya April hingga Agustus, Rusliana mengalami penurunan omset hingga 60%.

Ruslianapun mulai melirik kebutuhan pasar, hingga akhirnya wanita berhijab ini mengeluarkan produk baru, yaitu soes kering yang penjualannya lebih tinggi dari produk lain yang diproduksi Rusliana. Penurunan omsetpun perlahan melandai hingga akhirnya pendapatan yang Rusliana hasilkan kembali seperti sedia kala.

Hal tersebut juga disampaikan Rusliana berkat dukungan LPB Pama Daya Taka yang secara intens memberikan program pembinaan kepada Resya Cake & Bakery, seperti Pelatihan Mentalitas Dasar serta Kewirausahaan, Pelatihan Pembuatan Olahan Makanan Tradisional serta Pelatihan Pembukuan Sederhana. Pelatihan-pelatihan yang didapat tersebut sangat mendukung dan meyakinkan Rusliana untuk terus melakukan inovasi agar bisnisnya tetap bertahan.

red

Saat ini, Resya Cake and Bakery sendiri telah memiliki 80 varian produk, berupa kue basah, kue kering hingga kue ulang tahun. Untuk memasarkan produknya, Rusliana tidak hanya mengoptimalkan pasar offline melalui gerai pribadinya di Batu Kajang dan gerai milik PT Pamapersada Nusantara di Mamere dan Balikpapan, tetapi juga melalui pasar online, seperti media sosial yang memberikan omset lebih tinggi dari penjualan offline nya.

2. UMKM Pertanian Dakun Setiawan

Menjadi seorang petani sejak tahun 2006, tentu banyak pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh Dakun Setiawan. Fokus pada budidaya hortikultura, sawit hingga karet, Dakun melakukan inovasi pertanian dengan membuat produk berupa Bio Kompos dan Bio ZPT+.

Inovasinya muncul, karena adanya beberapa masalah dalam budidaya yang Dakun lakukan, seperti hama penyakin tanaman yang selalu mengganggu produktivitas, sulitnya mendapatkan pupuk kimia dan belum tersedianya pupuk organik untuk menunjang kegiatan pertanian. Terlebih di masa pandemi ini. Para petani terkendala dalam mendapatkan pupuk yang dibutuhkan dalam budidaya pertanian.

red

Berbekal pelatihan yang diberikan oleh YDBA dan PT Pamapersada Nusantara melalui LPB Pama Daya Taka, seperti Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos & Pupuk Organik, Pelatihan Manajemen Usaha Tani dan lainnya, Dakun optimis Inovasinya dapat menghasilkan manfaat.

Beberapa yang dirasakannya, antara lain menghemat pengeluaran untuk pembelian pupuk, serta hasil tanaman yang lebih subuh dan sehat karena pupuk yang digunakan merupakan pupuk organik. Berkat inovasinya juga, Dakun berhasil meraih penghargaan, seperti Juara 1 Penanggulangan Hama Tingkat Kabupaten Paser dan Juara 1 Teknologi Tepat Guna Tingkat Kabupaten Paser.

  • adv
  • ydba
  • UMKM
  • jelajah virtual

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!