BERITA

Petugas Segera Evakuasi Induk dan Anak Gajah yang Terjebak di Subulussalam

Petugas Segera Evakuasi Induk dan Anak Gajah yang Terjebak di Subulussalam

KBR, Subulussalam – Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh masih mengupayakan evakuasi dua ekor gajah yang terjebak di perkebunan warga di Kota Subulussalam, Aceh. Anak dan induk gajah itu rencananya bakal dipindahkan menggunakan helikopter TNI Angkatan Udara. Induk gajah diperkirakan memiliki bobot 3 ton sementara anaknya berkisar 2 ton.

Namun menurut Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, mekanisme dan teknis pemindahan itu masih harus dirembuk bersama TNI AU.

"Nah, besok kami undang dari Angkatan Udara, apakah helikopter jenis Super Puma bisa mengangkat beban sampai 3 ton menggunakan tali pengikat," kata Sapto Aji di Aceh, Rabu (3/10/2018).

"Jangan sampai kita angkat ternyata nggak bisa dan terjatuh tentu bisa beresiko. Gajah itu betina dengan anaknya yang sudah besar mungkin berumur sekitar 8 tahun, sedangkan induknya saya belum tahu," jelas Sapto lagi.

Ia menambahkan, induk dan anak gajah itu diperkirakan terisolasi di area perkebunan warga sejak beberapa tahun terakhir. Sebab menurut Sapto, kawasan itu mestinya masuk home range atau habitat gajah namun sudah dirusak manusia seiring maraknya perkebunan juga perluasan pemukiman.

Evakuasi dua satwa dilindungi itu juga melibatkan dua lembaga di bidang lingkungan Prales Detem (Green LIFE) dan Ocean Detem (Blue Life). Keduanya berasal dari Republik Ceko.

"Kalau hasil rapat dengan TNI AU sudah final, maka tinggal evakuasi saja nanti kapan waktu dan tanggalnya kegiatan tersebut dilakukan. Dan, kami sudah rencanakan dievakuasi ke kawasan hutan lindung dikawasan Panton setempat."

Baca juga:




Editor: Nurika Manan

  • gajah
  • BKSDA Aceh
  • gajah terjebak
  • habitat gajah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!