NUSANTARA

Semarang Banjir Rob, Ini Alasan Ganjar Percepatan Perbaikan Tanggul

""Karena ada perhitungan dari BMKG dalam dua minggu ini akan ada badai siklon yang mengakibatkan naiknya permukaan air," "

Anindya Putri

Foto udara banjir rob di kawasan Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Senin (
Foto udara banjir rob di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Senin (23/5/22).(Antara/Aji Styawan)

KBR, Semarang-   Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyebut akan menyelesaikan pembangunan tanggul jebol di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang selama dua pekan kedepan. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan percepatan pembangunan tanggul merupakan antisipasi terjadinya banjir rob.

"Dua minggu ini kami akan mencoba selesaikan civil worknya, sehingga di area pelabuhan akan segera diselesaikan selama dua minggu. Karena ada perhitungan dari BMKG dalam dua minggu ini akan ada badai siklon yang mengakibatkan naiknya permukaan air," ungkap Ganjar di Semarang, Kamis (02/06/22).

Menurut Ganjar, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis potensi terjadinya gelombang tinggi dalam waktu dekat.

Baca juga:


Lebih lanjut, BMKG juga memprediksi adanya siklon dari Australia yang bisa menambah naiknya permukaan air.

"Dari BMKG di tengah bulan ini ada potensi terjadinya gelombang tinggi juga," ujarnya.

Ia menambahkan, kondisi saat ini tanggul jebol telah dibangun tanggul darurat menggunakan bambu dan karung pasir, dalam dua pekan ini dikebut pengerjaannya. Penanganan diganti dengan material geobox yang disebut lebih kuat.

"Saat ini memang ada tanggul darurat tapi untuk menahan air sementara," jelasnya.

Sebelumnya pada Senin (23/05) lalu, banjir rob menerjang kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang akibat jebolnya tanggul laut penahan ombak. 

Editor: Rony Sitanggang

  • banjir rob
  • PMI Jateng
  • Banjir
  • Ganjar Pranowo

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!