NUSANTARA

Harga Pertamax di Maluku Tengah Tembus 20 Ribu Perliter, Pertalite 14 Ribu Perliter

"Harga bahan bakar minyak (BBM) di tingkat eceran di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku melonjak tinggi di atas harga yang ditetapkan Pertamina."

Stevano Tobias Lilinger

harga BBM
Pengisian BBM di SPBU Batas Kota Masohi, Kamis (29/6/2022). (Foto: KBR/Vano)

KBR, Ambon - Harga bahan bakar minyak (BBM) di tingkat eceran di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku melonjak tinggi di atas harga yang ditetapkan Pertamina.

Harga BBM jenis Pertamax menembus Rp20 ribu perliter, dari harga normal Rp12.750. Sedangkan Pertalite dijual antara Rp14 ribu hingga Rp16 ribu perliter, jauh di atas harga normal Rp7.850.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Maluku Tengah, Hasan Al Katiri meminta PT Pertamina Maluku dan Papua, khususnya Pertamina Depot Masohi, turun tangan mengatasi kenaikan harga BBM karena memberatkan masyarakat.

"Di Seram Utara, di Sawai, harga bervariasi dari Rp18 ribu sampai Rp20 ribu perliter. Begitu pula di daerah-daerah lain di Kecamatan Seram Utara, Seti Kobi, Pertalite naiknya tujuh ribu lebih, jadi Rp14 ribu sampai Rp16 ribu perliter," kata Al Katiri di Ambon, kepada KBR, Kamis (30/6/2022).

Baca juga:


Harga resmi yang ditetapkan Pertamina untuk provinsi Maluku, BBM jenis Pertalite sebesar Rp7.850 perliter, Pertamax Rp12.750 perliter dan Dexlite Rp13.250 perliter.

Hasan Al Katiri mengatakan kondisi ini sangat meresahkan warga di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, beberapa hari belakangan.

Selain kepada Pertamina, kata Hasan, DPRD juga meminta Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Polres Maluku Tengah melakukan tindakan di lapangan mengatasi lonjakan harga BBM itu.

Sementara itu, di Kecamatan Seram Utara, Kecamatan Seram Utara, Timur Kobi harga Pertamax dijual para pengecer sebesar Rp18 ribu hingga Rp20 ribu perliter. Sedangkan Pertalite Rp14 ribu hingga Rp18 ribu perliter.

BBM jenis solar di tingkat pengecer dijual Rp12 ribu perliter dari harga normal Rp6 ribu perliter. Harga ini bahkan mendekati harga Dexlite Rp13.250 perliter.

"Inikan sangat meresahkan masyarakat. Untuk itu saya minta Pertamina, Dinas Perindag Maluku Tengah dan Polres segera melihat persoalan ini sehingga tidak meresahkan rakyat," kata Hasan.

Menurut Hasan Al Katiri, jika di Pulau Seram yang akses penyaluranya dapat dijangkau melaui darat saja sudah mengalami kenaikan pada tingkat pengecer, bisa dibayangkan harga BBM di wilayah kepualuan seperti di Pulau Banda dan Pulau Saparua yang penyaluranya melalui jalur laut.

Baca juga:


Dari pantuan KBR kenaikan juga terjadi di tingkat pengecer di Kota Masohi, Ibukota Kabupaten Maluku Tengah. Pertamax dijual Rp14 ribu perliter sedangkan Pertalite Rp11.000 perliter.

Harga yang membumbung tinggi juga ditemui di beberapa Depot Mini di Kecamatan TNS Waipia yang jaraknya berdekatan dengan SPBU setempat.

Keterbatasan stok BBM jenis Pertalite di sejumlah SPBU juga membuat antrean kendaraan roda dua maupun roda empat mengular hingga ratusan meter hingga keluar jalan.

Amriyadi, salah satu sopir angkot mengatakan pengisian Pertalite di SPBU dibuka pada jam tertentu. Kadang pada pagi hari, kadang sore hari, dengan stok terbatas.

"Saya pernah mengantre dari jam satu sampai jam lima, waktu itu saya masuk antrian jauh sampai ke belakang," kata Amriyadi.

Menurut Amriyadi, lama mengantre membuat pendapatannya berkurang.

Amriyadi berharap ada langkah khusus dari Pemkab Maluku Tengah dan Pertamina serta aparat untuk mengatasi ketersediaan BBM di kota Masohi.

Editor: Agus Luqman

  • harga BBM
  • harga pertamax
  • pertalite
  • pertamina
  • BBM bersubsidi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!