NUSANTARA

Kelompok Bersenjata Diduga Bakar Belasan Rumah dan Puskesmas di Paniai

"Pembakaran disertai bunyi tembakan terjadi di dua lokasi berbeda, yakni Mile 81 dan Mile 45."

Arjuna Pademme

Pembakaran rumah di Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai
Ilustrasi Kelompok Bersenjata diduga membakar rumah dan puskesmas di Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Sabtu (19/3/2022). Foto: Creative-Commons

KBR, Jayapura- Kelompok bersenjata diduga membakar 15 rumah warga, perumahan guru dan puskesmas di Distrik Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua pada Sabtu malam (19/3/2022).

Juru bicara Polda Papua, Ahmad Mustofa Kamal mengatakan pembakaran disertai bunyi tembakan terjadi di dua lokasi berbeda, yakni Mile 81 dan Mile 45.

Menurutnya, wilayah Baya Biru merupakan areal penambangan emas tradisional di Kabupaten Paniai. Rumah warga yang dibakar terduga kelompok bersenjata, selama ini digunakan penambang sebagai tempat tinggal.

"Kelompok kriminal bersenjata melakukan pembakaran. Ada dua warga yang menginformasikan hal itu. Terlihat memang kondisi dua lokasi memang sudah terbakar. Kemudian masyarakat juga melihat kondisi di sekitar TKP, memang dari peristiwa itu tidak ada korban jiwa," kata Ahmad Mustof Kamal, Senin (21/3/2022).

Baca juga:

Juru bicara Polda Papua, Ahmad Mustofa Kamal mengatakan tidak ada korban jiwa dalam persitiwa itu. Akan tetapi puluhan pendulang atau penambang tradisional dari dua lokasi, memilih mengungsi ke Mile 99.

Mereka mengungsi di sekitar Pos Polisi Ndeotadi, Baya Biru, Kabupaten Paniai.

Pihak yang membakar diduga kelompok bersenjata pimpinan Lewis Kogoya. Kelompok ini merupakan bagian dari kelompok bersenjata di Kabupaten Intan Jaya.

Menurut Mustofa, dari keterangan saksi kelompok terduga pelaku berjumlah sembilan orang. Mereka membawa berbagai jenis senjata api, di antaranya SS1, Mauser, dan AK-47.

Editor: Sindu

  • Pembakaran di Paniai
  • Kelompok Bersenjata Papua
  • Papua
  • konflik Papua
  • Paniai
  • Satgas Damai Cartenz
  • TNI/Polri

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!