NASIONAL

Sambut 2023, Pemerintah Akan Tingkatkan Daya Beli dan Konsumsi Masyarakat

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah cukup baik, ditopang dengan konsumsi dalam negeri yang menguat serta belanja pemerintah yang cukup efektif menggerakkan perekonomian."

pertumbuhan ekonomi
Pedagang melayani pembeli di Pasar Badung, Denpasar, Bali, Senin (19/12/2022). (Foto: ANTARA/Nyoman Hendra)

KBR, Jakarta - Pemerintah optimistis di tengah situasi ekonomi global yang gelap pada tahun 2023, indikator pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan berada pada arah kebijakan yang tepat.

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menyatakan meski tak mudah, diharapkan ekonomi Indonesia bakal terus tumbuh baik di tengah tantangan global.

Ia optimistis ekonomi Indonesia tahun depan bakal tumbuh di kisaran 5 persen. Maka dari itu pemerintah terus mendorong sumber pertumbuhan ekonomi, salah satunya konsumsi rumah tangga.

"Belanja berkualitas, spending better, dengan pertumbuhan nominal yang semakin rendah tapi capaian atau efektifitas yang semakin tinggi. Pemerintah fokus sumber-sumber pertumbuhan ekonomi terus diperhatikan. Baik sisi konsumsi, investasi, lalu insentif dan juga belanja pemerintah yang mendukung investasi yang lebih besar," kata dia saat diskusi daring, Kamis (29/12/2022).

Yustinus Prastowo mengatakan pada 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah cukup baik, ditopang dengan konsumsi dalam negeri yang menguat serta belanja pemerintah yang cukup efektif menggerakkan perekonomian.

Baca juga:


Konsumsi rumah tangga

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, konsumsi rumah tangga juga menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Menurut Sri Mulyani, konsumsi rumah tangga memiliki kaitan erat dengan daya beli masyarakat.

"Kalau kita bicara tentang daya beli masyarakat, APBN kita menjadi shock absorber yang luar biasa. Tahun ini kita telah membelanjakan untuk subsidi kompensasi di atas Rp500 triliun, dan tahun depan Bansos kita mencapai Rp470 triliun. Ini untuk menjaga daya beli masyarakat dan memberikan jaring pengaman sosial terutama kepada kelompok yang furnerable (rentan)," kata Sri Mulyani saat acara Outlook Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Rabu (21/12/2022).

Ia mengatakan strategi fiskal Indonesia adalah menjaga dan terus memperbaiki fundamental sumber pertumbuhan ekonomi dalam negeri seperti konsumsi, investasi, kebijakan, dan insentif.

Kata dia, kondisi perekonomian Indonesia sekarang ini berada dalam posisi yang stabil, baik itu dari sisi makroekonomi, fiskal-moneter, dan sektor keuangan secara umum.

Editor: Agus Luqman

  • pertumbuhan ekonomi
  • daya beli
  • konsumsi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!