NASIONAL

Dana Pensiun, Kunci Merdeka Finansial di Hari Tua

"Dana pensiun bukan lagi pilihan tapi jadi kebutuhan dasar. Mempersiapkannya harus dihitung dengan cermat agar tercapai kebebasan finansial di usia tua."

Senin 21 Nov 2022, 18.00 WIB

KBR, Jakarta- Pensiun masuk siklus kehidupan, jadi sifatnya niscaya. Perlu persiapan sebelum masa-masa tidak produktif itu akhirnya tiba. Idealnya, di masa tua, kita tinggal menikmati hasil jerih payah kala masih muda. 

Persiapan yang mesti dimulai sejak dini adalah menabung dana pensiun. Menurut Perencana Keuangan Dwi Wulandari, semakin awal dimulai, semakin kecil uang yang harus dikeluarkan untuk mencicil. 

“Jadi kita semakin enteng, artinya duit kita yang lainnya bisa kita pakai buat tujuan keuangan yang lain,” kata Wulan.

Biar makin mudah, sumber cicilan dana pensiun bisa dimasukkan ke investasi dan tabungan. Besaran dana pensiun tergantung kebutuhan masing-masing individu. Cara mudah mengetahui total kebutuhan dana pensiun bisa menggunakan prinsip 4% rules.

“Misalkan kita itu merasa nyaman dengan 10 juta sebulan, dikali 12 sama dengan 120 (juta). Dikali 25 karena 100% bagi 4% itu 25 ya. Jadi 120 kali 25, kalau ga salah, berarti itu 3 milyar. Nah, itulah angka yang harus teman-teman kejar atau siapkan,” jelas Dosen di salah satu universitas di Malang, Jawa Timur ini.

Cara lain untuk mempersiapkan dana pensiun adalah dengan ikut program Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola pemerintah. Program JHT menjamin peserta menerima uang tunai apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia.

”Jadi kalau JHT itu biasanya pemberi kerja atau bos kita itu ngasih patungannya 3,7% dari gaji kita, terus kita patungan 2% berarti total 5,7% ,” katanya.

Baca juga:

Cermat Kumpulkan Dana Darurat

Cerdik Kelola Duit, Setop Wariskan Generasi Sandwich

Perencana Keuangan Dwi Wulandari mengatakan dana pensiun harus dipersiapkan supaya di hari tua tidak menjadi beban anggota keluarga lain, misalnya anak. (Dok: Pribadi)

Sementara, Jaminan Pensiun tujuannya untuk mempertahankan derajat kehidupan layak pada saat peserta kehilangan pekerjaan dan penghasilannya berkurang karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat total tetap.

“Biasanya si pemberi kerja itu ngasihnya 2%, kitanya 1%, jadi total cuma 3%. Kalau JHT 5,7%, kalau ditotal 8,7% dari income kita masuk untuk dana pensiun,” tutur Wulan.

Jika waktu pensiun masih lama, dana yang disisihkan bisa disimpan dalam bentuk investasi. Ada beragam instrumen yang bisa dimanfaatkan, misalnya saham atau reksadana. 

“Masih sangat boleh untuk taruh dia di instrumen yang risikonya tinggi karena return-nya tinggi dan si risiko tadi kalah sama waktu. Jangan ditabung kalau ditabung itu kalah sama inflasi, karena inflasi lebih tinggi daripada suku bunga tabungan,” ujar Wulan.

Dengarkan obrolan lengkap soal menyiapkan dana pensiun bareng Certified Financial Planner Dwi Wulandari di Uang Bicara episode "Dana Pensiun, Kunci Merdeka Finansial di Hari Tua" di KBR Prime, Spotify, Google Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.