BERITA

Memasuki Tahun Baru, Pemerintah Tegaskan Tetap Fokus Kurangi Emisi Karbon

""PBN 2022 memiliki peran sentral sebagai Presidensi G20, kita harus menunjukkan kemampuan kita dalam menghadapi perubahan iklim, terutama dalam pengurangan emisi dan gerakan perbaikan lingkungan""

Ranu Arasyki

Memasuki Tahun Baru, Pemerintah Tegaskan Tetap Fokus Kurangi Emisi Karbon
Ilustrasi. Spanduk tolak penggunaan batubara di PLTU Batang. (Foto: KBR/Sasmito)

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah akan tetap berkomitmen untuk menekan jumlah emisi karbon dan melaksanakan gerakan perbaikan lingkungan secara berkelanjutan yang akan dijalankan dalam struktur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2022.

"APBN 2022 memiliki peran sentral sebagai Presidensi G20, kita harus menunjukkan kemampuan kita dalam menghadapi perubahan iklim, terutama dalam pengurangan emisi dan gerakan perbaikan lingkungan secara berkelanjutan. Kita harus menunjukkan aksi nyata, komitmen Indonesia pada green dan sustainable economy," ujarnya pada acara penyerahan DIPA dan buku daftar alokasi transfer ke daerah dan dana desa tahun 2022, Senin, (29/11/2021).

Baca Juga:

Presiden mengatakan, saat ini ketidakpastian bidang kesehatan dan perekonomian menjadi basis pemerintah dalam membuat perencanaan dan melaksanakan sejumlah program. 

Oleh karena itu, dalam menghadapi ketidakpastian di tahun depan, dia meminta jajarannya untuk merancang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang responsif, antisipatif, dan fleksibel untuk mendorong kebangkitan ekonomi nasional dan mendukung reformasi struktural.

Lebih lanjut, dia menginstruksikan kepada kementerian/lembaga untuk berinovasi dan mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi dengan tetap menjaga tata kelola yang baik.

Editor: Agus Luqman

  • Presiden Jokowi
  • APBN 2022
  • green economy

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!