BERITA

Tak Capai Target, Fase 2 Vaksin Rubella Diperpanjang

"Target 95 persen vaksinasi MR dari total 32 juta anak, tak tercapai. Hingga habis masa tahap kedua vaksin MR mencapai 66 persen atau sekitar 21 juta anak. Masih ada 10 juta anak yang belum divaksinasi"

Farid Hidayat

Tak Capai Target, Fase 2 Vaksin Rubella Diperpanjang
ILustrasi: Pemberian vaksin MR ke seorang bocah di sekolah dasar. (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Pemerintah memperpanjang masa program vaksin campak rubella (Measles Rubella/MR) fase dua hingga 31 Desember 2018. Sedianya masa program kampanye tahap kedua ini antara 1 Agustus hingga 31 Oktober, namun target 95 persen dari total 32 juta anak yang divaksinasi tak tercapai.

Itu sebab Menteri Kesehatan Nila Moeloek menandatangani surat edaran untuk menambah masa program kampanye vaksin MR di 28 provinsi luar Pulau Jawa hingga dua bulan ke depan.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Vensya Sitohang membeberkan tahap kedua masa kampanye imunisasi MR ini beroleh 66,9 persen atau sekitar lebih dari 21 juta anak yang divaksinasi.

"Dari hasil evaluasi kami untuk sampai per tanggal 31 Oktober, kami juga belum mencapai hasil yang baik. Belum mencapai target atau indikator yang kami tetapkan sebelumnya 95 persen. Harusnya di 32 juta anak di 28 provinsi, ini sudah terimunisasi semua baru 66,9 persen dari 32 juta yang di imunisasi," kata Vensya di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Dengan begitu, masih ada sekitar 10 juta anak dari target total 32 juta anak yang belum menerima vaksin MR. Tak tercapainya target itu menurut Vensya, lantaran beberapa daerah masih menolak vaksin karena dianggap haram.

"Ada di beberapa daerah yang masih menolak, di Aceh sekitar 7,98 persen, Sumatera Barat 52,06 persen dan Riau 39,62 persen. Itu provinsi terendah pencapaiannya. Permasalahannya masih sama yaitu kehalalan vaksin MR."

Baca juga:

    <li><b><a href="https://kbr.id/nasional/09-2018/sejumlah_daerah_tolak_vaksin_mr__begini_langkah_pemerintah/97286.html">Strategi Pemerintah Atasi Sejumlah Daerah yang Tolak Vaksin MR</a>&nbsp;<br>
    
    <li><b><a href="https://kbr.id/08-2018/fatwa_mui__boleh_gunakan_vaksin_mr_meski_mengandung_bahan_dari_babi/96987.html">Fatwa MUI: Boleh Gunakan Vaksin MR</a>&nbsp;</b><br>
    

Ia pun mengklaim, kementerian kesehatan terus mengupayakan pencapaian target hingga 95 persen. Vensya menuturkan bakal ada pelbagai strategi di antaranya menggencarkan sosialisasi dan meyakinkan warga di beberapa daerah yang masih menolak. Termasuk juga, bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Kami juga belum berhenti, kamis masih ada agenda untuk bertemu lagi dengan para pimpinan MUI," kata dia.

Dalam dua bulan ini akan dipetakan ulang provinsi yang belum tersentuh program imunisasi MR. "Hingga tahu by name by address. Bagi yang sudah mencapai 95 persen pun demikian akan dicari kembali 5 persen lagi. Sekaligus cek kembali yang sudah mencapai 95 persen."



Editor: Nurika Manan

  • MR
  • Vaksin Rubella
  • Measles Rubella
  • Campak
  • Kementerian Kesehatan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!