BERITA

Tahun Depan, Pemerintah Siapkan Rp1,3 T Khusus Benahi Citarum

Tahun Depan, Pemerintah Siapkan Rp1,3 T Khusus Benahi Citarum

KBR, Jakarta - Pemerintah menyiapkan Rp1,3 triliun dari APBN untuk proyek penataan Sungai Citarum pada tahun depan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan  mengatakan anggaran itu akan digunakan untuk menambah mesin pembakaran sampah (incinerator) dan alat pengeruk.

"Ada untuk pembelian incinerator untuk bantaran sungai supaya sampahnya (diolah). Sekarang kan udah kita coba dua oleh Dikti, buatan dalam negeri. Dan itu ternyata berhasil. Bisa 7,5 ton per hari," kata Luhut usai rapat di kantornya, Jumat (23/11/2018).

Luhut menyampaikan alat pengeruk sedimentasi juga akan ditambah untuk mempercepat proses pendalaman sungai. Selain itu, anggaran tersebut juga akan digunakan mendanai program penanaman pohon, pemberesan keramba, dan pembenahan instalasi pengolahan limbah industri.

Dia membenarkan ada rencana merelokasi sejumlah pabrik ke daerah lain. Namun, hal ini belum diputuskan karena masih menunggu hasil studi bersama Bank Dunia.

"Semua kita berangkat dari studilah. Supaya jangan nanti ada berpolemik."

Anggaran Rp1,3 triliun akan masuk ke pos sejumlah kementerian, di antaranya Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Lingkungan Hidup . Namun, kata Luhut, penggunaannya tetap dikoordinir oleh Gubernur Jawa Barat.

Baca juga:

    <li><b><a href="https://kbr.id/NUSANTARA/08-2018/walhi_bakal_terus_tagih_komitmen_lingkungan_gubernur_terpilih_jabar/97106.html">Walhi Bakal Terus Tagih Komitmen Lingkungan Gubernur Terpilih Jabar</a>&nbsp;<br>
    
    <li><b><a href="https://kbr.id/nasional/08-2018/dukung_program_citarum_bersih__klhk_tandatangani_mou_dengan_pemda_setempat/96770.html">Dukung Program Citarum Bersih, Ini Langkah KLHK</a>&nbsp;</b><br>
    



Editor: Nurika Manan

  • Citarum
  • Sungai Citarum
  • Luhut Panjaitan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!