NASIONAL

Tragedi Mematikan Sepak Bola dalam Sejarah, Stadion Kanjuruhan Posisi Kedua

"Bukan hanya tragedi Kanjuruhan yang memakan banyak korban jiwa dalam ajang sepak bola, di belahan dunia pun banyak terjadi hal serupa. Di negara mana saja? "

Tragedi Mematikan Sepak Bola dalam Sejarah, Stadion Kanjuruhan Posisi Kedua

KBR, Jakarta- Ada 131 orang tewas dan puluhan orang terluka akibat kerusuhan pascapertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kerusuhan pecah setelah wasit meniup peluit tanda usainya pertandingan pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Tidak hanya bagi Indonesia, tragedi ini menyisakan kesedihan bagi dunia. Bahkan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu tragedi paling banyak menewaskan korban setelah puluhan tahun lamanya.

Dilansir dari Aljazeera.com dan thesportsgrail.com, berikut daftar tragedi di stadion sepak bola paling mematikan di dunia.

1. Estadio Nacional di Peru (Mei 1964)

Pada 1964, tercatat 328 korban jiwa tewas akibat terinjak-injak di lapangan sepak bola dalam pertandingan Peru dan Argentina. Meski sempat menyamakan kedudukan, Peru akhirnya kalah dari Argentina yang berhasil mencetak gol lagi. Penggemar pun menyerbu lapangan sehingga polisi bertindak mengendalikan kericuhan, tetapi gerbang stadion ditutup. Dengan begitu, terjadi penumpukan massa di stadion hingga memakan korban terbanyak sepanjang sejarah.

2. Stadion Kanjuruhan di Indonesia (Oktober 2022)

Tercatat 131 korban meninggal (data Polri per 5 Oktober 2022) setelah pertandingan BRI Liga 1 antara Arema FC dengan Persebaya Surabaya pada 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Persebaya Surabaya memenangkan pertandingan atas Arema FC dengan skor 3-2. Para penggemar akhirnya berbondong-bondong turun ke lapangan. Pihak kepolisian berupaya mengamankan pemain dan membubarkan massa, salah satunya dengan menembakan gas air mata. Namun, justru muncul kericuhan hingga menewaskan korban.

3. Stadion Accra di Ghana (Mei 2001)

126 orang tewas di stadion sepak bola utama Accra akibat kerusuhan para pendukung yang terkena tembakan gas air mata oleh polisi. Ini merupakan tragedi terburuk pada sepak bola Afrika yang terjadi pada 2001.

4. Stadion Hillsborough di Inggris (April 1989)

Pada 1989, 96 pendukung Liverpool meninggal akibat penggemar yang memadati penghalang tribun di Stadion Hillsborough, Sheffield. Kerusuhan terjadi sebelum semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest dimulai.

Tak hanya itu. Setelah 32 tahun berlalu, ada satu korban lagi yang meninggal karena menderita kerusakan otak akut akibat tragedi itu. Pada Juni 2021 korban baru dinyatakan meninggal sehingga total menjadi 97 korban.

5. Stadion Dashrath di Nepal (Maret 1988)

Pada 1988, tragedi di stadion yang terletak di Kathmandu ini menewaskan 93 korban. Saat pertandingan antara Janakpur Cigarette Factory Ltd melawan the Liberation Army, badai hujan es datang. Akibatnya, para penggemar berusaha mencari perlindungan sehingga menyerbu pintu ke luar. Namun, sayangnya terkunci.

6. Stadion Nasional Mateo Flores di Guatemala (Oktober 1996)

Lebih dari 80 orang tewas dan 147 luka-luka akibat para pendukung yang saling berjatuhan dari kursi dan tangga pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Guatemala dan Kosta Rika pada Oktober 1996.

7. Stadion Port Said di Mesir (Februari 2012)

Kerusuhan suporter di penghujung pertandingan pada Februari 2012 antara Al Masry dan Al Ahly di kota Port Said menewaskan sedikitnya 73 orang tewas. Ditambah lebih dari seribu korban luka-luka. Akibatnya, liga Mesir pun ditangguhkan selama dua tahun.

8. Stadion Luzhniki di Rusia (Oktober 1982)

Setelah bertahun-tahun, mantan pejabat Uni Soviet akhirnya mengungkapkan tragedi saat pertandingan Piala UEFA antara Spartak Moscow dan tim Belanda HFC Haarlem yang berlangsung di Moskow ini. Berdasarkan pernyataan resmi, terdapat 66 korban jiwa yang tewas. Padahal jumlah yang tewas bisa mencapai 340 korban di satu pintu ke luar.

9. Stadion Valley di Inggris (Mei 1985)

Sedikitnya 56 orang tewas dan lebih dari 200 terluka akibat kebakaran di tribun Stadion Valley Parade di Bradford selama pertandingan Third Division antara Bradford City melawan Lincoln City pada Mei 1985.

10. Stadion Ellis Park di Afrika Selatan (April 2001)

Pada April 2001, sedikitnya 43 orang tewas terlindas saat para penggemar berusaha memaksa masuk ke Stadion Ellis Park yang berada di Johannesburg di tengah pertandingan liga papan atas Afrika Selatan.

11. Stadion Oppenheimer di Afrika Selatan (Januari 1991)

Ada lagi tragedi di Afrika Selatan yang menewaskan 42 orang karena terinjak-injak selama pertandingan pramusim antara Kaizer Chiefs dan Orlando Pirates di Stadion Oppenheimer yang berlokasi di Orkney. Kerusuhan diawali oleh seorang penggemar Pirates yang menyerang pendukung Chiefs di kerumunan dengan pisau.

12. Stadion Heysel di Belgia (Mei 1985)

Sebelum final Piala Eropa antara Juventus dan Liverpool berlangsung, 39 penggemar meninggal dan lebih dari 600 terluka dalam kekerasan penggemar di Stadion Heysel di Brussels.

13. Stadion Yaounde Olembe di Kamerun (Januari 2022)

Ternyata bukan hanya Indonesia yang mengalami tragedi sepak bola di tahun 2022. Di Kamerun, sedikitnya delapan orang tewas dan 38 lainnya cedera akibat terinjak-injak di Stadion Yaounde Olembe sebelum pertandingan babak 16 besar Piala Afrika melawan Komoro.

14. Stadion Furiani Bastia di Prancis (Mei 1992)

Runtuhnya tribun di Stadion Furiani Bastia sebelum semifinal Piala Prancis melawan Olympique de Marseille, menewaskan 18 orang dan melukai lebih dari 2.300 orang.

15. Stadion Felix Houphouet-Boigny Abidjan di Pantai Gading (Maret 2009)

Di negara yang dikenal dengan sebutan Ivory Coast ini tercatat ada 19 orang tewas dalam penyerbuan di stadion Felix Houphouet-Boigny Abidjan. Tragedi ini berlangsung sebelum pertandingan kualifikasi Piala Dunia saat melawan Malawi.

Sumber:  Aljazeera.com dan thesportsgrail.com

Baca juga:

-Kontroversi Penggunaan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan

-Kesaksian Korban Selamat Tragedi Stadion

-Presiden Minta TGIPF Kanjuruhan Rampung Kurang dari Sebulan


  • Tragedi Kanjuruhan
  • Stadion Kanjuruhan
  • Tragedi Stadion Kanjuruhan
  • kanjuruhan
  • Stadion Kanjuruhan Malang
  • Sepak bola
  • Liga 1

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!