NASIONAL

Menkeu Prediksi Nilai Ekonomi Digital RI pada 2025 Capai Rp2,2 Triliun

"Sri Mulyani mengatakan teknologi digital terbukti telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Aktivitas di perusahaan tersebut kemudian melibatkan banyak sektor dan sumber daya."

ekonomi digital
Ilustrasi. (Foto: Lorenzo Cafaro/Pixabay)

KBR, Jakarta- Pemerintah memprediksi nilai ekonomi digital di Indonesia mencapai 146 miliar US Dollar atau sekitar 2,2 triliun Rupiah.

Angka ini bisa meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan capaiannya tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan ekonomi digital memang terus berpeluang berkembang, dan bahkan menjadi salah satu pendorong perekonomian negara.

"Ekonomi digital adalah salah satu faktor yang mendorong dan menciptakan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kementerian Koordinator Perekonomian mencatat economic value industr digital tahun 2021 bisa mencapai 70 miliar US dolar. Angka ini bahkan akan diperkirakan meningkat mencapai 145 miliar US dolar pada tahun 2025," kata Sri Mulyani dalam Pembukaan Profesi Keuangan Expo 2022 secara virtual, Senin (10/10/2022).

Baca juga:


Sri Mulyani mengatakan teknologi digital terbukti telah digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Aktivitas di perusahaan tersebut kemudian melibatkan banyak sektor dan sumber daya.

"Market capitalization yang terbesar saat ini di Jakarta Stock Exchange, didominasi oleh perusahaan keuangan. Yaitu perbankan, telekomunikasi dan e-commerce. Top five dari perusahaan tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teknologi dan dunia digital," ucapnya.

Tetapi tak terbatas dengan itu, teknologi digital juga saat ini semakin banyak dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menggunakan mekanisme yang lebih tradisional.

Untuk itu di masa mendatang, ia secara berharap perkembangan ekonomi digital dikawal oleh semua pihak. Dan secara khusus oleh profesi keuangan.

"Sebagai profesional di bidang keuangan yang berubah sangat banyak, maka Anda perlu terus membekali diri dengan pengetahuan dan ilmu yang terus berubah, terutama akibat perubahan di sektor keuangan sendiri, teknologi digital, maupun tantangan baru seperti climate change," pesannya.

Editor: Agus Luqman

  • ekonomi digital
  • digital
  • teknologi digital

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!