BERITA

Jusuf Kalla Pamer Keberhasilan Jaga Kerukunan Beragama ke Delegasi Asean Youth Interfaith

"Wakil Presiden Jusuf Kalla mengklaim Indonesia sudah berhasil menghapuskan diskriminasi dan menjaga kerukunan umat beragama."

Jusuf Kalla Pamer Keberhasilan Jaga Kerukunan Beragama ke Delegasi Asean Youth Interfaith
Wakil Presiden, Jusuf Kalla. (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengklaim Indonesia sudah berhasil menghapuskan diskriminasi dan menjaga kerukunan umat beragama. Ini disampaikannya ketika menerima delegasi-delegasi Asean Youth Interfaith.

Kalla mengakui masalah-masalah masih muncul. Namun menurutnya selama ini pemerintah berhasil menuntaskan persoalan tersebut.

"Ya, kadang masih ada konflik-konflik tapi itu personal. Karena kami punya 263 juta penduduk. Tapi kami bisa mengatasi itu," ujar Kalla di kantornya, Senin (29/10/2018).

Kalla ingin anak muda berperan lebih banyak mewujudkan perdamaian dunia. Dia memamerkan pemerintah yang berupaya mengakomodasi perbedaan Indonesia dalam Kabinet Kerja. Para menteri terdiri dari beragam suku maupun agama.

"Kami punya 35 menteri di kabinet. Mereka terdiri dari Muslim, Nasrani, Hindu, dan ada Tionghoa. Ini menunjukkan bagaimana kami menghormati satu sama lain."

Pernyataan Kalla tersebut kontras dengan sederet masalah diskriminasi terhadap penganut kepercayaan maupun konflik antar umat beragama. Bertahun-tahun jemaah Ahmadiyah di Lombok mengungsi di Gedung Transito, konflik Syiah di Sampang yang belum selesai, hingga jemaat GKI Yasmin maupun HKBP Filadelfia yang belum bisa kembali beribadah di gerejanya. Terakhir, tiga gereja di Kota Jambi disegel karena ada penolakan dari sekelompok orang.

Baca juga:




Editor: Nurika Manan
  • intoleransi
  • Toleransi
  • Keberagaman
  • Wakil Presiden Jusuf Kalla
  • Jusuf Kalla

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!