KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyatakan, penyakit kardiovaskuler akibat gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia. Selain itu, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti, penyakit kardiovaskuler juga menjadi penyakit dengan pembiayaan kesehatan termahal di Indonesia.
"Kita membagi ada beberapa kelompok yang harus kita lakukan, pertama untuk memperkuat promosi kesehatan, kedua adalah meningkatkan deteksi dini, yang ketiga adalah melakukan perlindungan khusus, yang keempat adalah penanganan kasus. Pertama dalam hal promosi kesehatan kita berupaya untuk bisa merubah perilaku dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat," kata Eva dalam press briefing Hari Jantung Sedunia, Rabu (28/9/2022).
Baca juga:
- Menkeu: Realisasi Anggaran Kesehatan Turun 29,4 Persen
- Anggaran Khusus Pandemi Dihapus di RAPBN 2023, PKS Protes
Eva mengutip laporan status global penyakit tidak menular tahun 2019, yang menyebutkan lebih dari 17 juta kematian di dunia setiap tahunnya, disebabkan oleh penyakit jantung. Atau, satu dari tiga kematian di dunia, setiap tahunnya selalu disebabkan oleh penyakit jantung. Hari Jantung Sedunia diperingati setiap 29 September atau besok. Tema yang diusung tahun ini adalah "Use Heart for Every Heart".
Editor: Fadli Gaper