NASIONAL

Pengamat Dorong Peralihan Kendaraan Listrik Dimulai dari Angkutan Umum

"Upaya itu bakal lebih mudah ketimbang mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk pribadi."

Astri Septiani

Pengamat Dorong Peralihan Kendaraan Listrik Dimulai dari Angkutan Umum
Seorang penumpang turun dari Bus Listrik Transjakarta di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Rabu (13/7/2022). (ANTARA/Agha Yuninda)

KBR, Jakarta - Kalangan pengamat transportasi mendorong pemerintah mendahulukan kendaraan angkutan umum dalam proses elektrifikasi atau pergantian kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi listrik. Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Harya Setyaka Dillon mengatakan, upaya itu bakal lebih mudah ketimbang mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk pribadi.

Peralihan kendaraan listrik untuk angkutan umum, kata dia, lebih menghasilkan manfaat yang tinggi.

"Kalau kendaraan pribadi kan paling jalan kalau di perkotaan dari rumah ke kantor, lalu parkir seharian di kantor balik lagi ke rumah, parkir semalaman di rumah. Sedangkan kalau angkutan umum kan jalan terus. Dan yang diangkut kan banyak. Itu yang paling penting," kata dia kepada KBR, Kamis (11/8/2022).

"Jadi konsumsi energi perkapita lebih efisien dengan angkutan umum. Lalu lebih efisien lagi dengan angkutan umum yang berbasis listrik, angkutan umum listrik berbasis baterai. Jadi itu dulu yang perlu disadari oleh pemerintah kalau kita mau mengefisiensikan konsumsi energi untuk sektor transportasi," sambungnya.

Baca juga: Elektrifikasi Angkutan Umum? Ini Syarat Organda ke Pemerintah

Harya mendorong agar angkutan umum daerah mengikuti jejak angkutan Transjakarta yang mulai menggunakan kendaraan listrik.

Menurutnya, perluasan angkutan umum listrik bakal membantu upaya pemerintah mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Harya juga mendorong pemerintah pusat ikut membantu mendanai, jika anggaran di daerah tak mencukupi. Dia yakin perluasan angkutan umum listrik bisa mendatangkan investasi untuk membangun fasilitas isi ulang listrik atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU).

Baca juga: Jokowi Yakin Harga Mobil Listrik Akan Makin Murah

Jika angkutan umum listrik sudah banyak jumlahnya, pihak swasta bakal tertarik karena melihat kejelasan target pembelinya.

"Kalau pemerintah bener-bener menunjukkan ikhtiarnya, komitmennya mengelektrifikasi bus, akan banyak nanti swasta yang berminat jadi supplier charging station atau SPKLU. Kalau menjadi supplier charging listrik angkutan umum di mana trayeknya jelas, lokasi pengisiannya tahu, tahu berapa listrik yang perlu di-supply. Saya kira akan menarik bagi investasi swasta, "tambahnya.

Editor: Wahyu S.

  • kendaraan listrik
  • Masyarakat Transportasi Indonesia
  • elektrifikasi
  • Harya Setyaka Dillon
  • manfaat kendaraan listrik
  • target emisi
  • emisi karbon

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!