NASIONAL

Seruput Cuan di Pasar Besar Kopi Lokal

Sabtu 11 Jun 2022, 09.53 WIB

KBR, Jakarta - Bisnis kopi lokal makin moncer beberapa tahun terakhir. Kafe-kafe terus menjamur seiring pasar penikmat kopi yang makin beragam. 

Kopi bukan lagi minuman pahit yang hanya dinikmati segelintir orang. Aneka racikannya banyak digandrungi karena dikemas dengan selera kekinian. 

Pasarnya pun masih besar dan potensial kasih cuan. Peluang ini ditangkap Handrianus Yovin Karwayu dengan membangun brand Bangflo, yang mengangkat produk dari tanah kelahirannya Flores, NTT.  

“Bangflo singkatan dari Banggain Flores. Saya bangun usaha dari 2013, tapi mulai mantap sampai resiqn (dari pekerjaan) dan fokus di 2015-2016, bikin Bangflo,” kata pria yang kerap disapa Yovin ini.

Yovin melihat ada potensi besar di bisnis perkopian. Penikmat kopi kini tak hanya didominasi segmen masyarakat tertentu.

“Saya buka pertama itu di BSD dekat sekolah. Anak-anak SMA itu mereka datang ngopi dan kopi hitam. Artinya saya lihat, ini dalam jangka panjang si kopi ini akan tetap dibutuhkan,” jelasnya.

Yovin yakin bisnis yang digelutinya akan bertahan jika tetap kreatif, inovatif dan relevan dengan zaman.

Baca juga: Inspirasi Bisnis dari Avocadron

Yovin membuktikan kopi arabica dari Flores bisa bersaing di kancah internasional. (Dok: Pribadi)

Bisnis Yovin juga merambah ke penjualan biji kopi dalam bentuk green bean ke berbagai kedai kopi. Pasokannya bersumber dari hasil kebun milik Yovin di NTT.

“Kayak sekarang Bangflo suplai ke Anomali, misalnya. Itu yang menjadi satu kekuatan di Bangflo, sehingga kita ga takut, kita akan tetap survive,” ujar Yovin.

Rata-rata satu mitra kedai kopi memesan 1 ton green bean. Mitranya juga sampai ke mancanegara. Pada 2018 silam, Yovin diundang ke Uzbekistan untuk menyajikan kopi bagi para tamu Kedutaan Besar RI. Setahun berselang, ia menggelar acara lomba barista pertama di negara itu.

Perang Rusia-Ukraina menghambat pasokan kopi ke Asia Tengah. Ini menjadi peluang yang dimanfaatkan Yovin untuk memperluas pasar. 

“Kita mulai kejar lagi nih kalau bisa ekspor karena permintaannya cukup bagus. Uzbekistan itu dia minta 20 ton satu kontainer per bulan,” katanya.

Dengarkan cerita Handrianus Yovin Karwayu membangun bisnisnya di Uang Bicara episode Seruput Cuan di Pasar Besar Kopi Lokal di KBRPRIME, Spotify, Google Podcast dan platform mendengarkan podcast lainnya.