NASIONAL

Wapres: Kerukunan Beragama Prasyarat Tercapainya Target Pembangunan

"Kerukunan tidak bisa muncul dengan sendirinya, kita mesti melakukan upaya terus-menerus membangun dan merawatnya"

Wapres: Kerukunan Beragama Prasyarat Tercapainya Target Pembangunan
Wakil Presiden Maruf Amin saat acara Halaqoh Nasional Penurunan Stunting, Kamis (6/10/2022). (Dok Setwapres)

KBR, Jakarta - Wakil Presiden Maruf Amin menegaskan kerukunan antarumat beragama menjadi modal utama untuk mencapai target-target pembangunan nasional. Itu disampaikan Wakil Presiden di acara Silaturahim Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB di Provinsi Gorontalo.

"Bagi negara yang majemuk seperti Indonesia, kerukunan umat beragama merupakan salah satu prasyarat tercapainya target-target pembangunan. Kerukunan tidak bisa muncul dengan sendirinya, kita mesti melakukan upaya terus-menerus membangun dan merawatnya," ucap Ma'ruf, Jumat (14/04/2023).

Ma'ruf Amin menambahkan, upaya menjaga kerukunan merupakan tugas seluruh elemen masyarakat. Ia mengapresiasi peran para tokoh agama di FKUB, yang ia anggap masih konsisten merawat kerukunan.

“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada para tokoh agama yang telah merekatkan persatuan umat beragama di Indonesia dan berkontribusi dalam bermacam-macam kerja kebaikan demi kemajuan negara,” ucapnya.

Baca juga:

Menurutnya, FKUB juga dapat berperan dalam sektor pembangunan, seperti penguatan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Kata dia, aktivitas ekonomi dan keuangan syariah dapat dipraktikkan oleh siapa saja, terlepas dari agama yang dianut.

"FKUB dapat memainkan perannya dengan memperdalam pemahaman masyarakat akan inklusi dan potensi besar ekonomi syariah yang akan memperkokoh ketahanan ekonomi nasional," imbuh Wapres.

"Tujuan kita memajukan ekonomi dan keuangan syariah nasional juga untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia, tanpa kecuali," lanjutnya.

Editor: Wahyu S.

  • keberagaman
  • kerukunan beragama
  • Wakil Presiden
  • maruf amin

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!