NASIONAL

Rancang Matang Dana Ibadah

Sabtu 16 Apr 2022, 22.00 WIB

KBR, Jakarta - Beribadah tak hanya butuh niat dan fisik. Di sebagian kegiatan ibadah, kemampuan finansial juga menentukan. 

Bagi umat muslim, ibadah seperti haji, umrah dan kurban membutuhkan anggaran lebih. Itu sebab, perlu alokasi khusus yang disiapkan sejak jauh hari, kata Perencana Keuangan Farizy Yunaz.

“Misalkan haji, karena masuk rukun Islam, maka hukumnya wajib bagi yang mampu. Dengan adanya penyisihan, ke depannya akan mempermudah tujuan mencapai ibadah tersebut ” jelas Farizy

Namun, jangan lupa financial check up tetap harus dilakukan lebih dulu. Ukur kemampuan kamu untuk menabung, agar tidak mengganggu cash flow.

“Lihat dulu time frame-nya. Misal, tujuannya mendapat nomor kursi haji, kita masukkan ke prioritas utama, maka porsinya bisa diperbesar. Tapi jika ada kebutuhan dana pendidikan anak, dan haji masih 10-15 tahun lagi, itu bisa jadi porsi yang ke-2 atau ke-3. Prioritas itu akan menentukan sejauh mana kita rela "menabung" untuk dana ibadah,” katanya.

Baca juga: Saham Syariah, Instrumen Investasi Halal dan Amanah

Perencana Keuangan Farizy Yunaz menyebut dana ibadah disiapkan sedini mungkin supaya memudahkan pelaksanaan ibadah

Jika pelaksanaan ibadahnya masih lama, tabungan ibadah bisa diinvestasikan agar nilai terus bertambah. Beberapa produk investasi menawarkan imbal hasil menjanjikan.

“Mungkin tabungan itu (imbal hasil) kurang lebih di 2% per tahun. Kalau investasi, minimal di obligasi ataupun sukuk itu bisa 5-6 persen per tahun. Semakin tinggi return-nya, semakin memperpendek [waktu pengumpulan],” ujar Farizy.

Simak bahasan soal mempersiapkan dana ibadah bersama Certified Financial Planner Farizy Yunaz di Uang Bicara episode “Rancang Matang Dana Ibadah” di KBR Prime, Spotify, Google Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.