NASIONAL

Calon Ketua OJK: Kinerja Sektor Keuangan Indonesia Masih Kalah di ASEAN

"Tidak jauh berbeda dengan pasar saham dan asuransi, kapitalisasi pasar modal di Indonesia mencapai 47 persen. Sementara negara ASEAN rerata sebesar 104 persen."

Ilustrasi: Aktivitas pelayanan nasabah di Bank Syariah Indonesia BSI Makassar Sulawesi Selatan. Seni
Ilustrasi: Aktivitas pelayanan nasabah di Bank Syariah Indonesia BSI Makassar Sulawesi Selatan. Senin (1/11/2021). (Foto: ANTARA/Arnas Padda)

KBR, Jakarta— Calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan kinerja sektor keuangan Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan sejumlah negara ASEAN.

"Sebagai contoh, untuk kredit bank pada sektor swasta Indonesia memiliki 33 persen dari PDB (product domestic bruto). Sedangkan rata-rata ASEAN di atas 100 persen dan G20 sebesar 99 persen," kata Mahendra Siregar dalam acara Fit & Proper Test Calon Dewan Komisioner OJK, di Gedung DPR, Rabu (6/4/2022).

Mahendra mengatakan di Indonesia penempatan dana di industri jasa keuangan masih sebesar 40 persen, sedangkan rerata ASEAN sudah menyentuh 113 persen, disusul rerata negara G20 sebesar 98 persen.

Baca Juga:

Tidak jauh berbeda dengan pasar saham dan asuransi, kapitalisasi pasar modal di Indonesia mencapai 47 persen. Sementara negara ASEAN rerata sebesar 104 persen.

"Ini menunjukkan potensinya sebenarnya sangat besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Dan untuk itu pengawasan yang terintegrasi sudah menjadi modalitas yang kuat dalam menjalankannya karena sudah dianggap sebagai best practice. Hanya memang pelaksanaannya yang harus terus diperbaiki," kata Mahendra yang kini masih menjabat wakil menteri luar negeri.

Lebih lanjut, jika melihat perkembangan jasa keuangan syariah, aset perbankan syariah di Indonesia hanya 2 persen dari total volume perbankan Indonesia. 

Angka ini masih jauh lebih rendah dibandingkan Malaysia yang mencapai 14 persen, dan Arab Saudi hingga 29 persen. Sementara di segi aset pendanaan syariah Indonesia hanya 4 persen, tertinggal dibanding Malaysia sebesar 29 persen, dan Arab Saudi hingga 36 persen.

Editor: Agus Luqman

  • OJK
  • Calon Komisioner OJK
  • Kredit Bank

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!