NASIONAL

Pesan Penting Satgas COVID-19 bagi Umat Islam di Indonesia Jelang Ramadan

""Ventilasi masjidnya dibuka lebih baik, dan tidak terlalu lama di dalam masjid. Kemudian interaksi dengan berbicara dan seterusnya juga relatif terbatas.""

Ramadan
Seniman menyelesaikan mural bertema Ramadan dalam lomba mural di Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten, Minggu (27/3/2022). (Foto: ANTARA/Fauzan)

KBR, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mempersilakan masyarakat berinteraksi seperti biasa saat menjalankan ibadah Ramadan, termasuk salat tarawih.

Namun, Juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan pesan penting. Wiku mengatakan masyarakat harus tetap berhati-hati saat melaksanakan ibadah Ramadan di masjid, serta tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Menurut Wiku, meskipun saat ini kasus Covid-19 di Indonesia terus melandai, tapi aktivitas masyarakat akan meningkat saat bulan Ramadan.

"Prinsipnya adalah selama kita beribadah, kalau itu di masjid misalnya, pastikan bahwa masjidnya tidak terlalu penuh dan tidak terlalu lama kita di masjid, karena potensi penularannya menjadi besar. Caranya adalah ventilasi masjidnya dibuka lebih baik, dan tidak terlalu lama di dalam masjid. Kemudian interaksi dengan berbicara dan seterusnya juga relatif terbatas," kata Wiku dalam diskusi FMB, Senin (28/3/2022).

Baca juga:


Wiku menambahkan, untuk masyarakat yang ingin melakukan kegiatan buka bersama, juga harus tetap menjaga jarak yang cukup, dan tidak berbicara saat makan.

"Ini hal-hal yang prinsip kebersihan. Dan jangan lupa cuci tangan sebelum makan supaya betul-betul kita selalu bersih dan sehat. Jadi semua bisa dilakukan, asal betul-betul adaptasinya dengan protokol kesehatan," imbuhnya.

Wiku mengatakan, hingga saat ini, kasus positif dan kasus kematian akibat Covid-19 terus mengalami penurunan.

Berdasarkan data Satgas per 28 Maret 2022, jumlah kasus positif harian berada di bawah 3000 kasus (2.798 kasus).

Wiku mengatakan angka tersebut mengalami penurunan dari puncak kasus pada pertengahan Februari lalu yang mencapai lebih dari 60 ribu per hari.

"Jadi itu salah satu contoh, kasusnya sudah rendah. Per harinya 3.000, bahkan kematiannya juga 100 kemarin. Padahal sebelumnya pada 16 Februari pada saat puncak, kasusnya sampai dengan 64.000 dan kematiannya waktu itu 167 per hari. Jadi ini kondisinya memang membaik secara nasional di seluruh daerah. Namun kita tetap harus waspada dengan kondisi yang harus tetap terkendali," kata dia.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

  • Ramadan
  • idulfitri 2022
  • Lebaran
  • mudik lebaran
  • Satgas Covid-19
  • salat tarawih

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!