NASIONAL

Investor EBT Asal Denmark Bakal Danai Proyek Biomassa di Lombok

Ilustrasi: Foto udara kawasan PLTS di Desa Sengkol, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB. Sabtu, (5/3/20
Ilustrasi: Foto udara kawasan PLTS di Desa Sengkol, Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB. Sabtu, (5/3/2022). (Foto: ANTARA/Ahmad Subaid)

KBR, Jakarta— Perusahaan pembiayaan asal Denmark, Danida Sustainable Infrastructure Finance (DSIF) akan membangun proyek energi terbarukan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto membeberkan, perusahaan tersebut kini tengah melakukan kunjungan fisik atau pra feasibility study (FS) untuk membangun pembangkit listrik tenaga biomassa.

"Saya kedatangan dari Denmark yang juga akan membantu pembangunan EBT di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Jadi pemerintah pusat, daerah, dan internasional mempercepat EBT 23 persen di 2025.Kita mengejar 5,5 GW di Lombok. Investasinya rencana jenis biomass sama solar cell di Lombok. Lagi di survei melihat potensi dan kemungkinannya bagaimana? Apakah bisa dilaksanakan atau tidak?," kata Djoko Siswanto kepada KBR, Senin (29/3/2022).

Baca Juga:

Menurutnya, Indonesia sebagai negara middle income akan mendapatkan 35 persen insentif dari pembiayaan internasional. Namun, dia belum bisa menyebut besaran pendanaan yang diberikan oleh DSIF untuk investasi tersebut. 

Proyek tersebut sejalan dengan target realisasi investasi energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

DSIF adalah lembaga keuangan dari Denmark yang dapat memberikan akses pinjaman bersubsidi untuk proyek infrastruktur berkelanjutan di negara berkembang. 

Dalam surat yang dirilis kantor kedutaan Denmark untuk Indonesia, pra FS akan dilakukan pada 28 Maret sampai 25 April 2022.

Selain pendanaan asing, pemerintah juga tengah mengejar realisasi bauran energi di dalam negeri. 

Saat ini, kata Djoko, pemerintah pusat dan daerah sudah menerbitkan beberapa regulasi untuk mempercepat proyek kendaraan listrik, kompor listrik, pemasangan solar cell.

"Seperti di surat edaran maupun regulasi di daerah dari Gubernur Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan lainnya. Misalnya saja di Provinsi Sumatera Barat, itu EBT nya sudah 23 persen. Jadi, pemerintah daerah sudah beberapa melakukan extend untuk meningkatkan target EBT kita di 23 persen di 2025," kata Djoko Siswanto.

Editor: Agus Luqman

  • investasi asing
  • investasi EBT
  • investasi hijau
  • energi baru terbarukan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!