NASIONAL

Harga Minyak Mentah Naik, Pertamina: Tertekan, Tapi Stok Tetap Aman

""Dampaknya bagaimana? Tentunya itu memberi tekanan kepada kami di Pertamina, khususnya di bagian hilir seperti kami di pemasaran. Itu kami jujur terkena dampaknya pasti. ""

Ranu Arasyki

Ilustrasi: Petugas melayani pembelian BBM solar di SPBU, Madiun, Jawa Timur. Selasa (19/10/21). (Fot
Ilustrasi: Petugas melayani pembelian BBM solar di SPBU, Madiun, Jawa Timur. Selasa (19/10/21). (Foto: Antara/Siswowidodo)

KBR, Jakarta— Harga minyak mentah dunia jenis brent masih terpantau melonjak tajam atau nyaris menyentuh US$100 per barel pada perdagangan di pasar ICE Newcastle hari ini, Selasa (1/3/2022).

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina Irto Ginting mengakui, lonjakan harga ini membuat tekanan terhadap kinerja hilir keuangan PT Pertamina (Persero) selaku penyedia produk bahan bakar minyak (BBM).

"Dampaknya bagaimana? Tentunya itu memberi tekanan kepada kami di Pertamina, khususnya di bagian hilir seperti kami di pemasaran. Itu kami jujur terkena dampaknya pasti. Tapi kami mencoba untuk menjaga stok pasokan BBM maupun LPG agar suplai bisa berjalan normal ke masyarakat, sampai ke pelosok-pelosok negeri," katanya kepada KBR, Selasa (1/3/2022).

Baca Juga:
Pertamina Belum Bisa Kasih Janji Kapan Harga LPG Nonsubsidi Bakal Turun
Krisis Ukraina-Rusia, Ekonom: Berdampak dari Impor Sampai Investasi

Tidak hanya di bisnis hilir Pertamina, menjulangnya harga minyak mentah juga memberi tekanan terhadap pemerintah sebagai pemberi subsidi. Menurut Irto, tren kenaikan harga minyak dan gas tidak lain disebabkan adanya konflik antara Rusia dan Ukraina disertai krisis sektor energi dunia.

Oleh sebab itu, kata Irto, dalam beberapa hari ke depan, Pertamina masih memantau pergerakan harga tersebut dan menghitung dampaknya terhadap kondisi keuangan Pertamina. Hingga kini Pertamina belum bisa memutuskan apakah kondisi itu nantinya akan membuat harga BBM ikut dinaikkan atau tetap dipertahankan.

"Itu nanti kita masih monitor deh untuk yang itu. Kita belum putuskan. Tentunya kita juga mempertimbangkan kondisi masyarakat saat ini terlepas habis pandemi seperti ini. Memang perekonomian sudah mulai tumbuh, tapi tentunya Pertamina akan mempertimbangkan hal tersebut," sambungnya.

Meski terjadi kenaikan harga, Irto mengatakan, secara volume stok minyak mentah untuk kebutuhan domestik tidak terjadi perubahan yang signifikan. Dia menambahkan, jika konflik Ukraina dan Rusia masih terus terjadi, Pertamina akan berupaya keras menjamin pasokan dan suplai BBM kepada masyarakat.

Editor: Rony Sitanggang

  • #BBM
  • migas
  • Pertamina
  • inflasi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!