NASIONAL

Harga Masih Tinggi, Pemerintah Bakal Pasok Daging Beku Jelang Ramadan

""Dari Rakortas terakhir disetujui ada 100 ribu ton daging kerbau dan 20 ribu ton daging sapi. Dan saat ini yang sudah mendapat penugasan di antaranya Bulog 20 ribu ton""

Ranu Arasyki

Ilustrasi: Pedagang daging memotong daging sapi di PD Pasar Jaya Kramat Jati, Jakarta, Minggu (27/2/
Ilustrasi: Pedagang daging memotong daging sapi di PD Pasar Jaya Kramat Jati, Jakarta, Minggu (27/2/22.) (FOTO: Antara/Muhammad Adimaja).

KBR, Jakarta—  Kementerian Perdagangan (Kemendag) berjanji akan menyediakan pasokan daging sapi dengan harga yang lebih terjangkau melalui jalur impor. Langkah itu untuk mengantisipasi lonjakan harga daging sapi pada saat Ramadan dan Hari Raya Idulfitri,

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, importasi daging beku itu saat ini sudah mulai berjalan, terutama daging kerbau dari India dan daging sapi yang dipasok dari Brasil.

"Dari Rakortas terakhir disetujui ada 100 ribu ton daging kerbau dan 20 ribu ton daging sapi. Dan saat ini yang sudah mendapat penugasan di antaranya Bulog 20 ribu ton dan kemungkinan atas rekomendasi Kementerian BUMN berdikari ditugaskan untuk sebagian lainnya. Sebagian lainnya itu dalam rangka untuk kewaspadaan lebaran itu 40 ribu ton untuk berdikari. Nanti sisanya setelah puasa dan lebaran," katanya kepada KBR, Jumat (4/3/2022).

Baca Juga:
Sejumlah Komoditas Pangan Langka Jelang Ramadan, Ini Catatan DPR dan Pedagang
Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Ekonom: Harusnya Subsidi Diberikan untuk Minyak Curah

Oke mengatakan, impor daging beku itu sudah masuk sebesar 10 ribu ton pada Februari 2022, disusul impor sebesar 10 ribu ton pada Maret ini. Kemudian, pasokan impor itu akan dipenuhi oleh beberapa BUMN sebesar 40 ribu ton menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini.

Ketersediaan daging beku tersebut menurut Oke menjadi salah satu pilihan di tengah meroketnya harga daging sapi segar hingga mencapai Rp140 ribu per kilogram. Nantinya, harga daging sapi beku akan diumumkan oleh Badan Pangan Nasional. Dia menaksir harga itu bakal mengikuti harga acuan Pembelian, yakni sekitar Rp80 ribu.

Oke menjelaskan, kenaikan harga daging sapi segar dalam negeri dipengaruhi oleh kenaikan harga dari negara pengimpor asal, yaitu Australia. Sejak dua tahun lalu Australia dilanda musim kering sehingga mengakibatkan terjadinya depopulasi sapi. Kondisi itu belum pulih dan menyebabkan Australia membatasi ekspor sapi, sekaligus mengejar meningkatnya repopulasi sapi.

"Diharapkan repopulasi di Australia segera pulih sehingga kembali ke keadaan normal. Tetapi masyarakat tidak perlu kawatir karena pemerintah telah memastikan ketersediaan opsinya daging dengan harga terjangkau walau pun itu dalam bentuk daging beku," pungkasnya.

Editor: Rony Sitanggang

  • daging sapi
  • komoditas pangan
  • kinerja ekspor-impor
  • impor pangan
  • Kemendag

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!