NASIONAL
Satgas Akui Kasus Omicron Kurang Terdeteksi
"Pemeriksaan WGS masih jarang dilakukan dengan alasan keterbatasan tenaga kerja dan laboratorium."
Sadida Hafsyah
KBR, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut, kasus Omicron di Indonesia bisa jadi berbeda dari ketetapan angka penularan harian.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, Omicron dapat terdeteksi jika dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
Sedangkan saat ini, pemeriksaan WGS masih jarang dilakukan dengan alasan keterbatasan tenaga kerja dan laboratorium.
"Varian Omicron yang terdeteksi saat ini, menyumbangkan 4,25 persen dari total keseluruhan kasus positif di Indonesia. Penting untuk dipahami bahwa kasus Omicron saat ini adalah yang terdeteksi melalui pemeriksaan WGS pada sampel dari kasus positif yang ada, dan bisa saja tidak merepresentasikan jumlah kasus yang sesungguhnya," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito (27/01/22).
Baca juga:
- Satgas COVID-19 Beberkan Kunci Ampuh Cegah Transmisi Lokal Varian Omicron
- Omicron Meningkat, Anggota DPR: Jangan Anggap Remeh
Perlu diketahui, sejak kemunculannya pertama kali pada 16 Desember 2021, hingga saat ini telah terdeteksi sebanyak hampir dua ribuan kasus Omicron di Indonesia.
Varian COVID-19 asal Afrika Selatan ini paling banyak disumbangkan dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Editor: Fadli Gaper
- Omicron
- WGS
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!