NASIONAL

Badan Geologi: Belasan Gunung Api Erupsi pada 2021

Belasan Gunung Api  Erupsi pada 2021

KBR, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, 11 gunung api di Indonesia telah erupsi pada 2021. 

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono merinci, belasan gunung api yang erupsi itu antara lain Sinabung Sumatera Utara, Kerinci Sumatera Barat, Anak Krakatau Lampung, Merapi Jawa Tengah, Dieng, Semeru, Ili Lewotolok Nusa Tenggara Timur, Ile Werung, Sirung, Ibu dan Dukono Maluku Utara.

"Kalau kita lihat dari status aktivitasnya sebanyak tiga gunung api disertai dengan awan panas. Yang di Sinabung ini cukup banyak awan panas yang keluar ada 56 kejadian, Semeru 25 kejadian dan Merapi 528 kejadian," ujar Eko dalam siaran daring di kanal You Tube Badan Geologi, Bandung, Senin, (24/1/2022).

Eko menambahkan, kejadian erupsi yang disertai guguran lava terjadi di tujuh gunung api, yakni Sinabung sebanyak 13.507 kejadian, Merapi 60.738 kejadian, Semeru 843 kejadian, lalu Soputan 3.093 kejadian, Karangetang tiga kejadian, Rokatenda satu kejadian dan Ibu 26.766 kejadian.

Baca juga:

Lebih jauh Eko mengatakan, meski aktivitas vulkanik terjadi di belasan gunung di tanah air, namun tidak ada yang statusnya mencapai level IV atau awas.

"Hanya ada empat gunung api dengan status level III atau siaga. Diantaranya adalah Sinabung, Merapi, Semeru dan Ili Lewotolok," kata Eko.

Baca juga:

Sementara 18 gunung api lainnya berstatus level II atau waspada. Semisal Anak Krakatau, Awu, Banda Api, Bromo, Dukono, Gamalama, Gamkonara, Ibu, Ile Werung, Karangetang, Kerinci, Lokon, Marapi, Rinjani, Sangeangapi, Sirung, Soputan dan Dempo.

Eko menambahkan, aktivitas vulkanik pada 47 gunung api masih dalam kondisi normal atau level I.

Editor: Muthia Kusuma

  • BMKG
  • erupsi gunung berapi
  • Gunung Sinabung
  • Gunung Semeru
  • vulkanologi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!