BERITA

Tak Ingin Sakiti Warga Miskin, Pemkab Magetan Ogah Pasang Stiker Penerima PKH

Tak Ingin Sakiti Warga Miskin, Pemkab Magetan  Ogah Pasang Stiker Penerima PKH

KBR, Jakarta-  Pemerintah  Kabupaten Magetan Jawa Timur enggan memasang stiker keluarga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magetan Sucipto mengatakan, tidak ada aturan yang mengikat terkait  pemasangan stiker bagi keluarga miskin penerima bantuan PKH. 

Kata dia, pemasangan stiker keluarga miskin penerima PKH justru dikhawatirkan akan menyakiti hati keluarga penerima bantuan. Pemasangan stiker juga dikhawatirkan akan mempengaruhi  psikologis keluarga miskin penerima bantuan PKH.

“Stiker itu ada juga plus minusnya, kadang namanya orang karena itu namanya  memampang orang miskin dan dampak sosialnya tinggi sekali. Akhirnya orang miskin kalau malu tidak mau menerima, akhirnya program kita yang gagal. Sudah miskin tidak mau menerima bantuan akhirnya tidak tertangani karena dampak sosialnya tinggi sekali, ” ujar  Kepala Dinas Sosial Kabupaten Magetan Sucipto, Rabu (11/12/2019)


Sucipto menambahkan, untuk meminimalisir kesalahan penerima bantuan PKH Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan akan memberikan penghargaan kepada warga yang  merasa mampu dan mengembalikan bantuan PKH pada hari Selasa (18/12)  depan.  Dengan program graduasi diharapkan akan banyak keluarga yang tergolong mampu untuk mengembalikan bantuan PKH.


“Graduasi itu maksudnya orang-orang penerima PKH yang sudah keluar, sudah mampu sudah mandiri.  Nanti pak bupati yang launching. Graduasi itu istilahnya penerima PKH berapa yang sudah mampu berapa nanti datang semua di situ. Terus usahanya apa yang sudah mandiri itu sudah punya usaha apa sehingga dia sudah kaya seperti itu,” imbuhnya.


Sucipto enggan menyebutkan berapa jumlah keluarga miskin yang mengembalikan bantuan PKH. Data Dinas Sosial keluarga miskin di Kabupaten Magetan penerima PKH tahun 2019 sebanyak 26.686  keluarga penerima manfaat KPM. 


Baca juga:

    <li><b><a href="https://kbr.id/NASIONAL/12-2018/2020__jokowi_janjikan_semua_keluarga_miskin_dapat_pkh/98433.html">2020, Jokowi Janjikan Semua Keluarga Miskin Dapat PKH</a></b></li>
    
    <li><b><a href="https://kbr.id/NASIONAL/12-2018/2020__jokowi_janjikan_semua_keluarga_miskin_dapat_pkh/98433.html">Jokowi Ancam Cabut Kartu PKH Jika Dana Bansos untuk Beli Rokok  </a><span id="pastemarkerend"><span id="pastemarkerend">&nbsp;</span><br>
    

Pada awal tahun ini, Presiden Jokowi mengatakan, skema penghitungan yang baru akan membuat nilai PKH bervariasi dan melonjak hingga Rp9,8 juta per keluarga per tahun, sementara tahun sebelumnya, besaran PKH hanya 1,8 juta rupiah per keluarga per tahun.

Di awal 2019 ini, Jokowi mengatakan pencairan tahap pertama sebesar Rp12,8 triliun dari total 32,65 triliun, untuk 10 juta keluarga miskin.


"Pemerintah betul-betul ingin memberikan perhatian, peningkatan kesejahteraan di keluarga-keluarga penerima. Jangan kaget, kalau dapat ini yang baru, dibuka biasanya Rp1.890.000, betul? Tadi, di situ saja buka, ada yang dapat Rp3,6 juta," kata Jokowi di GOR Jakarta Timur, Kamis (10/01/2019).


Jokowi menambahkan, tahun ini, dana PKH meningkat dua kali lipat, menjadi Rp32,65 triliun dibanding tahun lalu yang hanya Rp19 triliun.


Editor: Rony Sitanggang

  • Presiden Jokowi
  • Bansos PKH
  • Mensos
  • stiker pkh

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!