HEADLINE

Ribuan Pengungsi Gempa Pidie Jaya Kekurangan Air Bersih

Ribuan Pengungsi Gempa Pidie Jaya Kekurangan Air Bersih

KBR, Aceh - Sekitar 2500 jiwa pengungsi akibat gempa Pidie Jaya, di Posko Gampong Meunasah Balek, Dayah Kleng, Meureudu kekurangan air bersih. Ketersediaan air yang sebelumnya didapat dari masjid setempat tak mencukupi. Akibatnya, sejumlah pengungsi mulai terserang penyakit. Laporan selengkapnya bersama Kontributor KBR di Pidie Jaya, Syaiful Bahri.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Aceh tengah menginventarisir daerah-daerah yang kekurangan pasokan air bersih pasca gempa 6,5 skala richter di Pidie Jaya, Aceh.


Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Aceh Heni mengatakan, berupaya mempercepat proses pemulihan infrastruktur air dan listrik. Yakni melalui koordinasi lintas lembaga baik dengan PDAM maupun PLN. Sementara ini yang bisa dilakukan adalah memenuhi kebutuhan air bersih dengan pengiriman bantuan tangki-tangki air.


"Semalam dilakukan rapat koordinasi antara Pemda Pidie Jaya dengan SKPL terkait di dalamnya termasuk PLN dan PDAM. Saat ini tim sedang bergerak untuk melihat wilayah-wilayah yang mengalami kekurangan tersebut," jelas Heni kepada KBR, Sabtu (10/12/2016).


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), juga telah mengerahkan 5 tangki air kapasitas 4000 liter, 70 hidran umum 2000 liter, 30 unit hidran umum 1000 liter dan 80 MCK mobile.

Baca: Sejumlah Daerah Terdampak Gempa Belum Tersentuh Bantuan

Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan air bersih ini, PLN memastikan pasokan listrik utama ke seluruh kecamatan di Pidie dan Bireun rampung 100 persen. Namun untuk kecamatan di Pidie Jaya, belum sepenuhnya selesai, masih ada 8 trafo listrik yang belum menyala. BNPB berharap, perbaikan jaringan listrik sepenuhnya bisa rampung hari ini.

"Jadi diharapkan PLN hari keempat (Sabtu 10/12/2016) ini diharapkan selesai. Karena listrik yang tidak menyala itu berpengaruh pada pemenuhan air bersih. Jadi pasca gempa itu banyak sumur menjadi kering, ada juga yang airnya dangkal, ada juga yang airnya keruh menjadi hitam. Sementara ada juga sumur yang hanya menggunakan pompa listrik, listrik mati, sehingga tidak mendapat air bersih," jelas Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (10/12/2016).

Baca: Perbaikan Jaringan Listrik Pidie Jaya Capai 76 Persen

Sementara terkait penanganan masalah pendidikan, Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Aceh Heni mengatakan, masih menunggu hasil inventarisasi kerusakan dari dinas pendidikan. Sehingga, langkah penanganan dan kelanjutan pendidikan bisa tepat sasaran.

"Kami masih menunggu data dari Dinas Pendidikan dan Kesehatan berapa sekolah yang rusak, sehingga kita bisa sesuaikan dengan kebutuhan bantuannya apakah membuat sekolah darurat dengan tenda atau perbaikan fisik," ujar Heni.


Di samping itu, kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengupayakan sekolah darurat. Bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial, Kemendikbud juga tengah mendata jumlah sekolah yang rusak dan melakukan terapi trauma. Rencananya, perbaikan bangunan sekolah akan dilakukan pada 2017 mendatang. (ika)

Baca: Kemen-PUPR Kirim Puluhan Toilet Siap Guna

  • Pidie Jaya
  • kebutuhan air bersih
  • gempa Pidie Jaya
  • pengungsi Pidie Jaya
  • pengungsi gempa
  • pengungsi
  • korban gempa
  • gempa aceh
  • korban gempa Aceh
  • BPBD Aceh
  • meureudu

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!