HEADLINE

Jalur Tertutup Abu Vulkanik, Bandara Lombok Masih Lumpuh

"Penutupan bandara hingga besok pagi. Selanjutnya akan dievaluasi terlebih dahulu"

Zainudin Syafari

Jalur Tertutup Abu Vulkanik, Bandara Lombok Masih Lumpuh
Ilustrasi (Foto: Yulius Martoni/KBR)

KBR, Lombok- Berdasarkan pantauan radar dan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), seluruh jalur penerbangan dari dan menuju Bandara International Lombok (BIL) tertutupi oleh abu vulkanik gunung Barujari. Kondisi tersebut cukup membahayakan penerbangan sehingga pihak bandara kembali memperpanjang waktu penutupan bandara hingga Minggu (8/11) jam 8:45 pagi.

Demikian dikatakan General Manager PT Angkasa Pura I BIL, Pujiono Sabtu (7/11) siang. Ujarnya, semula BIL direncanakan beroperasi pada Sabtu jam 8:45 pagi. Namun, pihaknya kembali mengajukan penutupan bandara kepada Kementerian Perhubungan sampai penerbangan dinyatakan aman. Jumlah penerbangan yang dibatalkan masih 33 penerbangan dengan 30 penerbangan domestic dan 3 penerbangan international.

“Harusnya Notam kita hanya sampai tadi pagi jam 8:45, namun menjelang itu kita evaluasi kembali dengan melihat fakta-fakta di lapangan yakni melihat kondisi debu di daratan dan informasi dari BMKG dan melihat rute-rute yang dilihat dengan radar. Kita simpulkan masih tidak aman dan kita usulkan ke pemerintah untuk ditutup dulu sampai dinyatakan aman karena ini berbahaya untuk keselamatan penerbangan,” katanya.

Ia menambahkan kondisi BIL sampai saat ini masih kondusif dan tidak terjadi tumpukan penumpang. Hal itu karena Bandara Ngurah Rai Bali sudah dibuka sehingga banyak penumpang menggunakan jalur darat dan melanjutkan penerbangannya. Selain itu, para penumpang di BIL, juga sudah menjadwal ulang keberangkatannya ke maskapai masing-masing.

Editor: Dimas Rizky
  • transportasi
  • Bandara
  • pesawat
  • Gunung Barujari Meletus
  • abu vulkanik
  • berita

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!