HEADLINE

Formappi: Jangan Sampai Kita Ditipu MKD Lagi

Formappi: Jangan Sampai Kita Ditipu MKD Lagi

KBR, Jakarta- Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Formappi Lucius Karus mendesak Mahkamah Kehormatan DPR agar menggelar persidangan pemeriksaan kasus Ketua DPR Setya Novanto secara terbuka. Setya Novanto diduga melanggar kode etik menjadi calo untuk perpanjangan kontrak PT Freeport.

Lucius mengatakan saat ini publik sangat tinggi rasa ingin tahunya dan merasa berhak untuk mengawal proses persidangan di Mahkamah Kehormatan DPR dalam kasus yang membelit politisi Partai Golkar itu. Apalagi, pada kasus sebelumnya, publik kecewa terhadap Mahkamah yang hanya memberi sanksi teguran pada Setya Novanto dalam kasus keterlibatannya di ajang kampanye bakal calon presiden Amerika Serikat Donald Trump.


"Minimal kita tidak ingin agar MKD mengulangi kesalahan sebelumnya. Sebelumnya, semangat publik untuk mengontrol proses yang ada saat ini lebih tinggi. Karena proses yang pertama, kita 'ditipu' MKD. Sekarang publik minta MKD tidak main-main lagi, karena orang yang akan berhadapan dengan MKD sekarang ini orang yang sama dengan kasus sebelumnya," ujarnya dalam perbincangan program KBR Pagi, Kamis (19/11).


Lucius Karus mengimbau publik meningkatkan tekanan kepada Mahkamah Kehormatan DPR agar sidang-sidang pemeriksaan Setya Novanto maupun para saksi lain termasuk mafia minyak Riza Chalid digelar terbuka. Tekanan bisa dilakukan demonstrasi, petisi, atau mendatangi langsung ke DPR.


Ketua DPR Setya Novanto kembali akan menjadi sasaran pemeriksaan Mahkamah Kehormatan DPR. Ia diduga mencatut nama presiden dan wakil presiden untuk mendapatkan saham PT Freeport Indonesia dengan alasan untuk memuluskan proses perpanjangan kontrak perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut. Kasus itu dilaporkan Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said ke Mahkamah Kehormatan DPR pada Senin lalu. 

Editor: Dimas Rizky

  • Freeport
  • kontrak
  • calo
  • Setya Novanto
  • Mahkamah Kehormatan Dewan
  • DPR
  • berita

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!