KBR, Surabaya - Gubernur Bank Indonesia Agus D W Martowardojo meyakini pondok pesantren di Jawa Timur mampu mendongkrak perkembangan ekonomi syaria. Sebab jumlah pondok pesantren yang terus bertambah.
Agus menjelaskan lembaga pesantren yang dikenal sebagai salah satu alat syiar islam dapat dioptimalkan menjadi motor edukasi keuangan syariah di Indonesia. Oleh sebab itu, pihaknya akan membahas perkembangannya hal ini melalui perhelatan Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) di Surabaya.
BI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyambut positif bahwa provinsi Jawa Timur mampu melaksanakan program percepatan pembangunan ekonomi syariah. Hal itu sesuai dengan akselerasi yang dilakukan oleh gubernur Jatim Soekarwo.
Ke depan akan dilakukan penandatanganan kerja sama tentang deklarasi surabaya yakni terciptanya perkembangan ekonomi syariah di Jatim.
“BI melakukan tandatangan MoU dengan pesantren untuk membangun dan untuk menyetujui satu koorp prinsipel terkait dengan sistem zakat, hal ini untuk menyakinkan Baznas yangs udah hadir dan berkembang lebih baik lagi,” jelasnya.
Sementara itu gubernur Jatim Soekarwo, menyatakan, potensi perkembangan ekonomi syariah di Jatim didukung oleh 6.000 pondok pesantren. Bahkan, para pemilik pondok pesantren itu juga meminta pemerintah memaksimalkan program syariah.
Dengan pemberlakuan skema pembiayaan ekonomi syariah ini diharapkan/para pengusaha skala kecil bisa dibantu oleh ekonomi syariah.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Bisakah Pesantren Dongkrak Ekonomi Syariah
KBR, Surabaya - Gubernur Bank Indonesia Agus D W Martowardojo meyakini pondok pesantren di Jawa Timur mampu mendongkrak perkembangan ekonomi syaria. Sebab jumlah pondok pesantren yang terus bertambah.

NUSANTARA
Selasa, 04 Nov 2014 17:18 WIB


pesantren, ekonomi, syariah
Berita Terkait
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Kisah Perempuan Listrik asal Semarang yang Mendunia
Kabar Baru Jam 8
Menilik Gerakan Digital Warganet Sepanjang 2020
Kabar Baru Jam 10