BERITA
Tangkap Terduga Teroris S, Polisi Temukan Uang Filipina
KBR,Cirebon- Densus 88 menangkap terduga teroris S di Kota Cirebon, Jawa Barat. Penangkapan dilakukan setelah sebelumnya meningkus tiga orang terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Cirebon.
S ditangkap di kawasan Kanggraksan Kota Cirebon. S ditangkap Densus 88 tanpa perlawanan berikut satu unit sepeda motor yang digunakan dan mata uang Filipina sebesar 100 Peso.
Setelah itu, petugas bergerak cepat melakukan penggeledahan di dua lokasi yang terindikasi berhubungan dengan S termasuk salah satu rumah napiter yang belakangan kerap berkomunikasi dengan S.
Kapolres Cirebon Kota Roland Ronaldy mengatakan, dari dua rumah yang digeledah petugas tidak menemukan barang bukti apapun.
"Setelah dilakukan penggeledahan, kami belum menemukan barang bukti," kata Roland, Selasa (15/10).
Rumah pertama yang diperiksa adalah kediaman S di Kelurahan Kasepuhan Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon. Sedangkan rumah kedua merupakan kediaman rekan S yang tengah menjalani hukuman di Kelurahan Sunyaragi Kecamatan Kesambi .
"Setelah kami berkomunikasi dengan orang tua S, yang bersangkutan sering berkomunikasi dengan napiter yang saat ini sudah dilakukan penahanan. Lalu kami melakukan penggeledahan rumah tersebut di Kelurahan Sunyaragi, hasilnya juga sama," ujarnya.
Roland belum dapat memastikan hubungannya dengan beberapa aksi radikalisme di Indonesia. Alasannya S masih dalam proses pendalaman tim Densus 88.
"Kami belum tahu perannya seperti apa. Tapi, dia termasuk jaringan JAD dan masih ada kaitannya dengan yang sudah ditangkap kemarin," ungkapnya.
Rangkaian Penangkapan
Detasemen Khusus 88 Antiteror telah menangkap sedikitnya 22 terduga
teroris di sejumlah daerah di Indonesia, sejak insiden penusukan Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto
di Pandeglang, Banten pekan lalu.
Ke-22 terduga teroris yang ditangkap itu, berinisial SA alias Abu Rara,
FA, WB alias Budi, AP, ZA, S alias Jack Sparrow, R alias Putra, TH,
NAS, A, RF, JF, WA, ABS alias Arif Hidayat, PH, M, JJ, AAS, MRM alias
Rivki, dan UD.
Juru bicara Polri Dedi Prasetyo mengatakan, penangkapan puluhan terduga
teroris itu merupakan pengembangan dari sejumlah terduga teroris yang
telah ditangkap Densus 88.
Terduga teroris itu, kata Dedi, ditangkap karena terlibat dalam
kelompok terorisme, menyerukan melancarkan aksi teror, dan telah
menyiapkan beberapa bom untuk bunuh diri.
"Jadi sampai dengan hari ini ada 22 tersangka terorisme yang berhasil dilakukan preventif strike
oleh aparat Densus 88. Yang jelas tim Densus 88 masih melakukan kerja
keras mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi," katanya
ditemui di Mabes Polri, Senin (14/10/2019).
Dedi menyebut, terduga teroris ditangkap di beberapa wilayah di
Indonesia, antara lain, Banten, Bali, Jakarta, Sulawesi Utara, Jambi,
Sulawesi Tengah, Jawa Barat dan Lampung.
"Densus 88 Antiteror terus berusaha untuk mengembangkan dan tidak menutup kemungkinan menangkap tersangka lain di pelbagai daerah," katanya.
Baca: Densus Tangkap Pemimpin JAD Cirebon
Kata dia, ke-22 teroris yang ditangkap itu berkoordinasi melalui grup
di media sosial seperti Telegram. Terduga teroris juga melakukan
penyerangan terhadap subjek di lapangan tidak terstruktur dan bergerak
secara individu.
"Mereka melakukan amaliyah itu seperti yang disebutkan, bahwa kelompok
ini adalah kelompok sifatnya tidak terstrukur di lapangan tetapi
terstruktur di media sosial. Kelompok ini bergerak secara independen dan
juga dia bergerak melakukan amaliyahnya sesuai kemampuan
masing-masing," jelas Dedi Prasetyo.
Ia menambahkan, penangkapan terduga teroris dilakukan sejak Kamis, 10 Oktober hingga Senin 14 Oktober 2019.
Editor: Rony Sitanggang
- Densus 88
- terorisme
- Polri
- JAD
- Bripda Nesti
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!