HEADLINE

Titik Api Bertambah, BNPB Tambah Armada Pesawat

"Pesawat Rusia akan mulai bergabung hari ini."

Dimas Rizky

Titik Api Bertambah, BNPB Tambah Armada Pesawat
Ilustrasi: helikopter BNPB untuk padamkan asap kebakaran lahan dan hutan (Foto: www.setkab.go.id)

KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB berencana menambah armada udara untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan, setelah kondisi di lapangan makin parah. Jumlah titik api bertambah banyak dan kabut asap semakin tebal di sejumlah daerah.

Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hari ini dua pesawat Rusia akan datang dan bakal langsung ikut memadamkan api. Selain itu akan ada penambahan 10 hingga 15 pesawat pemadam kebakaran yang akan disebar di beberapa daerah.

"Kita akan hitung kebutuhan riil di lapangan. Jadi prioritas akan dihitung berapa dapatnya. Toh sekarang sudah ada. Sumatera Selatan sendiri ada 11 (pesawat-red), ditambah dua dari Rusia. Kemudian di Riau ada 2, Jambi 2, Kalbar 3. Kalteng kita tambah sekitar 5. Kalsel ada 3. Bahkan itu juga ikut di Kalteng. Papua juga akan kita hitung," ujarnya dalam program KBR Pagi, Rabu (21/10).

Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menambahkan prajurit TNI juga akan diganti anggota yang baru.

Sementara itu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN sampai saat ini masih menghitung luasan lahan yang terbakar di Sumatera dan Kalimantan. Namun berdasar data sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK, hingga September lalu, luasan lahan yang terbakar mencapai 1,7 juta hektar.

Untuk bulan Oktober ini diperkirakan luas lahan yang terbakar bertambah mencapai dua juta hektar, mengingat adanya titik-titik baru. Satelit pemantau Terra Aqua mencatat ada tiga ribuan lebih titik api pada Selasa kemarin.

  • lingkungan hidup
  • pembakaran hutan dan lahan
  • kabut asap
  • BNPB
  • berita

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!