HEADLINE
Rusuh Singkil, Polisi Duga ada Motif Politik
KBR, Jakarta - Kepolisian Indonesia (Polri) menduga ada motif politik
dalam insiden Aceh Singkil. Juru bicara Polri Anton Charliyan
mengatakan, motif politik ini terkait dengan pelaksanaan pemilihan
kepala daerah. Kata dia, kepolisian tengah mendalami motif tersebut
selain juga motif agama.
"Apalagi kan ini baru menjelang pilkada,
pemilihan kepala daerah. Pasti ada lawan-lawan politik, (ini terkait ke
sana?) terkait. (Daerah mana? Aceh) Ya itu kan kepala daerahnya. Lawan
politik ada-ada saja kan, mungkin saja ada. (motif politik didalami?)
Semua motif di dalam, motif politik, sentimen agama," kata Anton di
Polri, (15/10).
Anton Charliyan menambahkan, saat ini aparat
tetap melakukan penjagaan pasca-insiden termasuk di lokasi pengungsian.
Kata dia, data pengungsi mencapai 7 ribu orang yang tersebar di
Kabupaten Pakpak Bharat dan Tapanuli Tengah. Ia menjamin jumlah personel
yang diterjunkan memadai.
"Di dua desa kita sebar ada Brimob. Cuma kekuatannya berapa kompi, harus saya cek lagi. Tapi sudah
kita amankan, kita kawal juga. Insya Allah (jumlah pasukan) memadai,"
tambahnya.
Editor: Rony Sitanggang
- rusuh singkil
- gereja singkil dibakar
- motif politik
- terkait pilkada
- Juru bicara Polri Anton Charliyan
- Aceh Singkil
- Toleransi
- petatoleransi_01Nanggroe Aceh Darussalam_merah
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!