HEADLINE

Rusuh Singkil, Pemkab akan gelar Pertemuan Rekonsiliasi

"Pertemuan dilaksanakan berbarengan dengan kunjungan menteri agama."

Edy Saputra dan Rio Tuasikal

Rusuh Singkil, Pemkab akan gelar Pertemuan Rekonsiliasi

KBR, Aceh Singkil - Pemerintah Aceh Singkil akan mempertemukan para pemimpin agama di wilayah tersebut untuk memperbaiki situasi. Bupati Aceh Singkil, Safriadi, mengatakan pertemuan itu akan dilaksanakan berbarengan dengan kunjungan Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin, akhir Oktober ini. Namun waktu pastinya masih perlu ditentukan.

"Kita akan adakan secara adat - kenduri atau apa - supaya damai daerah kita ini," ujar Safriadi di Aceh, Jumat (16/10/2015) siang. "Besok kita tanyakan. Memang ada rencana tanggal 24 atau 25, tapi nanti kita pastikan," ujarnya.

Hari ini, Pemerintah Aceh Singkil bertemu dengan perwakilan umat Kristen. Pertemuan itu menyepakati jumlah gereja yang berdiri di Aceh Singkil hanya 12 buah ditambah 1 di Kepulauan Banyak. Bangunan gereja selebihnya disepakati akan dibongkar. 

Sebelumnya dua buah gereja di Aceh Singkil, kemarin, dirusak kelompok intoleran dengan alasan tidak punya izin. Padahal kedua gereja tersebut sudah berdiri sebelum peraturan pendirian rumah ibadah berlaku. Kelompok intoleran 6 Oktober lalu mendemo bupati untuk menutup gereja-gereja yang mereka anggap tidak berizin. Mereka mengultimatum bupati mengikuti paksaan itu dalam 7 hari dan mengancam beraksi sendiri jika tuntutan tidak dipenuhi.

Malamnya, Forum Kerukunan Umat Beragama setempat menggelar rapat yang menyepakati penutupan sejumlah gereja. Sepekan setelah tuntutan itu, kelompok intoleran turun ke lapangan dan menutup langsung gereja-gereja. Akibat peristiwa itu satu orang dilaporkan tewas dan empat luka-luka.   


Editor: Rony Sitanggang

  • rusuh singkil gereja singkil dibakar
  • pertemuan rekonsiliasi
  • Bupati Aceh Singkil
  • Safriadi
  • Aceh Singkil
  • Toleransi
  • petatoleransi_01Nanggroe Aceh Darussalam_merah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!