HEADLINE

Jokowi Optimis Lapangan Kerja Terbuka Lebar

"Presiden instruksikan BKPM selesaikan perizinan 3 hari mulai 26 Oktober."

Presiden RI Joko Widodo. (Danny Setiawan/KBR)
Presiden RI Joko Widodo. (Danny Setiawan/KBR)

KBR, Jakarta – Presiden Joko Widodo optimistis peluang lapangan kerja bagi warga Indonesia terbuka lebar. Kata Jokowi, optimisme ini ia dapat karena ia yakin perizinan investasi di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bisa selesai dalam waktu 3 hari. Sehingga proses investasi, khususnya di bidang padat karya bisa dipercepat dan merekrut banyak tenaga kerja.

“Saat ini memang ekonomi dunia melambat. Perlambatan itu juga terjadi di negara kita. Tetapi selalu saya sampaikan, kita harus optimis. Karena masih banyak peluang di negara kita yang bisa kita angkat menjadi peluang investasi, menjadi sebuah lapangan pekerjaan,” kata Jokowi dalam pidato di PT Adis Dimension Footwear, Balaraja, Tangerang, Senin (5/10/2015).


Jokowi menambahkan, ia sudah menginstruksikan agar BKPM bisa memulai perizinan 3 hari itu pada 26 Oktober 2015 mendatang. Penyelesaian izin selama 3 hari itu diharapkan bisa menghasilkan tiga dokumen. Yaitu izin penanaman modal (investasi), akta pendirian perusahaan dan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Dengan bermodal tiga dokumen itu, para investor sudah bisa mulai membangun proyek atau pabriknya di Indonesia.


Hal ini Jokowi sampaikan selepas meresmikan program “Investasi Padat Karya Untuk Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia”. Dalam program itu ada 11 investasi asing dan 5 investasi dari dalam negeri untuk membangun 16 pabrik padat karya. Dari 16 pabrik itu diharapkan dapat merekrut hingga 121 ribu pekerja Indonesia hingga 2019.


Editor: Rony Sitanggang

  • Investasi Padat Karya Untuk Penyerapan Tenaga Kerja Indonesia
  • perizinan 3 hari
  • presiden joko widodo
  • padat karya
  • lapangan kerja
  • bkpm

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!