HEADLINE

Anjlok, Harga Cabai di Banyuwangi 5 Ribu/kg

Anjlok, Harga Cabai di Banyuwangi  5 Ribu/kg

KBR, Banyuwangi - Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, turun hingga Rp. 2000 per kilogramnya. Untuk cabai rawit berada di harga Rp. 9000 per kilogramnya dari sebelumnya  Rp. 12.000 per kilogramnya. Sedangkan cabai merah dari harga Rp. 8000 per kilogramnya turun menjadi Rp. 5000 per kilogramnya.

Menurut salah satu pedagang di pasar Tradisional Jajag Banyuwangi Sugiatik, turunnya harga cabai sudah terjadi sejak satu pekan yang lalu. Bahkan penurunannya hingga tiga kali. Kata dia, terpuruknya harga cabai  ini diperkirakan berkaitan dengan berlangsungnya panen raya cabai di beberapa wilayah sehingga harga cabai terus turun.

Merosotnya harga cabai tersebut  juga dipengaruhi berkurangnya jumlah pembeli cabai di tingkat konsumen. Sebelumnya setiap hari bisa habis  satu sampai dua kuintal, tapi sekarang berkurang banyak.

“Karena banyak petani yang panen, seperti di Wongsorejo itu kemarin saya main-main di Wongsorejo itu banyak sekali  yang panen di sana. Pokoknya sawah- sawah itu kelihatanya cabe merah semua. Cabe besar penurunannya  ada satu mingguan. Penurunannya tiga kali,” kata Sugiatik kepada KBR, Senin  (12/10/2015).

Meski harga cabai anjlok, justru harga komoditi kebutuhan pokok lainya naik. Seperti harga bawang putih dari Rp. 18.000 per kilogramnya, naik menjadi Rp. 20.000 per kilogramnya. Sedangkan bawang merah dari Rp. 12.000 per kilogramnya naik menjadi Rp. 15.000 per kilogramnya.

Menurut pedagang lainya di pasar Tradisional Genteng Banyuwangi, naiknya harga bawang ini dipengaruhi karena musim kemarau ini. Sebab saat ini stok bawang dari agen berkurang. Dia menduga berkurangnya stok bawang ini karena pasokan dari petani berkurang akibat gagal panen.

Editor: Rony Sitanggang

  • harga cabai anjlok
  • pedagang di pasar Tradisional Jajag Banyuwangi Sugiatik
  • harga bawang naik
  • panen raya

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!