BERITA
Pasca-Rusuh Wamena, Wiranto Minta Warga Tak Mengungsi
""Merekalah yang menggerakan roda ekonomi di Papua, Papua Barat termasuk di Wamena. Jadi bisa dibayangkan kalau mereka keluar dari Wamena, lalu siapa yang menggerakan roda perekonomian?""
KBR, Jayapura- Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan
Keamanan, Wiranto mengatakan pemerintah akan menjamin keamanan
masyarakat yang tinggal di Wamena. Ia mengatakan kepolisian dan
pemerintah daerah telah diamanatkan untuk bisa menjaga dan membuat
masyarakat aman.
Di samping itu kata Wiranto, agar
perekonomian stabil maka warga yang tinggal di Wamena untuk tetap tenang
dan beraktivitas seperti biasa.
“Kemudian merasa tidak aman minta diungsikan
ke tempat yang aman di Jayapura. Tapi sebenarnya mereka inikan
para pelaku ekonomik di daerah, merekalah yang menggerakan roda ekonomi
di Papua, Papua Barat termasuk di Wamena. Jadi bisa dibayangkan ya kalau
mereka yang berbondong-bondong keluar dari Wamena, lalu siapa yang
menggerakan roda perekonomian di daerah itu? Oleh karena itu aparat
keamanan, pemda sedang berusaha untuk meminta mereka, untuk tidak
pulang ke daerah masing-masing tetapi dengan jaminan keamanan.” Ujar
Wiranto, di kantornya, Senin (30/09/2019).
Menurut Wiranto, saat ini keadaan Wamena telah stabil dan aparat
keamanan tengah mengejar para pelaku yang masih terkait dengan ketusuhan
di Wamena. Sehingga warga diimbau agar tetap berada di Wamena dan
tidak mengungsi lantaran jumlah pengungsi di Jayapura sudah mencapai
3225 orang.
Wiranto juga mengatakan kendati kewalahan namun pemerintah dalam hal ini
Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan dan aparat keamanan telah
memberikan bantuan berupa kebutuhan pangan dan obat-obatan. Ia juga
menjami para pengungsi yang sudah terlanjur mengungsi tidak akan
kekurangan makanan dan terkena penyakit.
Wiranto juga mengimbau agar masyarakat bisa menetapkan sikap Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari agar tidak terjadi perpecahan.
Iya yakin betul kerusuhan yang selama ini terjadi di Papua dan Papua
Barat terjadi lantaran 2 kekuatan, yaitu organisasi Papua Merdeka dan
kelompok dari Benny Wenda.Kata dia, kedua organisasi ini sengaja membuat
rusuh untuk menarik perhatian PBB.
Ribuan warga mendaftar untuk dievakuasi dari Wamena, Papua menggunakan pesawat Hercules milik TNI. Meski situasi Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya berangsur kondusif pascademonstrasi rusuh di wilayah itu pada 23 September 2019.
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Silas Papare Jayapura, Marsekal Muda Tri Bowo Budi Santoso mengatakan hingga Sabtu (28/9/2019), sebanyak 1.500 warga Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya telah dievakuasi ke Jayapura dan ditampung sementara di beberapa lokasi di antaranya di Aula Lanud Jayapura dan Batalyon 751 Raider.
"Di Lanud ada 106 pengungsi. Tadi pagi sudah berangkat 12 orang ke Makassar. Kita dorong ke Batalyon Rider 751. Tadi malam sudah ada 54 orang, terus siang ini juga masuk di sana kurang lebih 150 orang. Nanti kalau Batalyon tidak cukup menampung, nanti ke Rindam," kata Tri Bowo Budi Santoso.
Menurut dia, TNI hanya menampung sementara warga Wamena yang dievakuasi ke Jayapura. Dia mempersilakan, jika ada di antara warga tersebut ingin tinggal bersama keluarganya di Jayapura atau kembali ke kampung halaman.
Editor: Rony Sitanggang
- Tri Bowo Budi Santoso
- papua
- konflik papua
- korban konflik
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!