HEADLINE

Polda Metro Tangkap 5 Provokator Penyerang LBH Jakarta

Polda Metro Tangkap 5 Provokator Penyerang LBH Jakarta

KBR, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) menangkap sejumlah orang yan diduga menjadi provokator penyerangan kantor LBH Jakarta, pada Senin dinihari tadi. 

Kapolda Metro Jaya Idham Azis mengatakan ada lima orang yang ditangkap, meski identitas belum diketahui.

"Ada empat atau lima orang provokator yang sudah kami ikuti dari awal dan kami tangkap. Saya akan proses sesuai prosedur hukum berlaku. Sementara kena pasal 170 KUHP," kata Idham Azis di kawasan Cikini, Senin (18/9/2017).

Dalam peristiwa penyerangan kantor LBH Jakarta, semalam, sempat terjadi bentrok antara massa dengan aparat keamanan, karena massa menolak dibubarkan. Akibatnya lima anggota polisi terluka. Massa sebagian berasal dari kelompok FPI dan ormas lain. 

Polisi memperkirakan jumlah massa pengepung mencapai 1.500 orang. Mereka mengepung kantor LBH Jakarta karena sehari sebelumnya, Sabtu (16/9/2017) LBH mengadakan kegiatan seminar Pelurusan Sejarah 1965. Massa menuding LBH Jakarta sedang menggelar acara untuk kebangkitan PKI.

Akibat pengepungan itu, puluhan orang termasuk di dalamnya para penyintas korban 1965-1966 terisolasi di dalam kantor LBH Jakarta. 

Pantauan KBR, evakuasi baru dilakukan sekitar Senin (18/9/2017) dinihari, pukul 02.00 WIB. Menurut Kapolda Metro Jaya Idham Azis mereka dievakuasi sementara ke kantor Komnas HAM.

Baca juga:

Dari keterangan pihak LBH Jakarta dan YLBHI, pengepungan terjadi mulai Minggu (17/9/2017) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu ratusan orang datang mengepung gedung LBH di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat. 

Massa meneriakkan berbagai ancaman dan yel-yel 'ganyang PKI' dan mencoba masuk memanjat pagar. Massa juga melemparkan batu ke arah gedung. 

Puluhan orang yang sebelumnya mengikuti kegiatan seni berupa aksi #AsikAsikAksi terperangkap di gedung. Pihak LBH Jakarta dan YLBHI berulangkali menjelaskan mereka tidak menyelenggarakan kegiatan yang terkait PKI. Klarifikasi juga dilakukan aparat kepolisian.

"Aparat kepolisian mulai dari Kapolsek Menteng, Kapolres Jakarta Pusat, Kabaintelkam Mabes Polri juga Kapolda Metro Jaya telah melakukan klarifikasi langsung, melihat semua bahan, mengawasi terus menerus dan mengakui serta menjelaskan kepada massa bahwa tidak ada acara yang berkaitan sama sekali dengan PKI atau Komunisme. Tetapi massa tidak mau mendengar dan melawan aparat," begitu keterangan resmi dari LBH Jakarta-YLBHI yang diterima KBR.

Pihak LBH Jakarta-YLBHI menegaskan adanya berita bohong yang disiarkan dan propaganda yang diviralkan sehingga menyebabkan LBH Jakarta menjadi sasaran serangan.

"Instruksi-instruksi untuk menyerang LBH dilakukan secara sistematis dan meluas bahwa ini acara PKI, menyanyikan lagu genjer-genjer dan lain-lain. Padahal sama sekali tidak ada. Kami khawatir ini ditunggangi oleh pihak-pihak yang menghendaki chaos dan rusuh," begitu keterangan LBH Jakarta-YLBHI yang diterima KBR.

Baca juga:

Editor: Agus Luqman 

  • komunisme
  • Komunis
  • neo-komunisme
  • kebangkitan komunisme
  • paham komunis
  • komunisfobia
  • stigma komunis
  • tragedi 65
  • simposium tragedi 1965
  • korban 1965
  • IPT 1965
  • Pelanggaran HAM 1965
  • tragedi 1965
  • Peristiwa 1965
  • forum 65

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!